Saya secara lancang menggeneralisasi seluruh jalan di P. Sumatra dan di P. Jawa. Tidak apa – apalah, kalau gak gitu kan gak seru. 🙁
Gambar di atas adalah? Gambar jalan beraspal. Errr.. maksud saya jalan yang _tadinya_ beraspal. Eh, atau memang masih beraspal ya? Ya begitu deh pokoknya. Dari pertama jalan itu diaspal (seingat saya waktu saya TK), jalan itu belum pernah diaspal ulang lagi. Oh iya, gambar itu diambil dari salah satu daerah di Kotamadya Jambi, yang berada cukup dekat dengan Bandara Propinsi, dan juga pusat kantor – kantor Kotamadya. Di sepanjang jalan ini ada terdapat lebih dari 8 perumahan. Dan ujung dari jalan ini adalah komplek Pertamina.
Di seluruh daerah yang pernah saya lewati di Yogyakarta (Godean, Kaliurang, Kota Gede, Imogiri, Wates, Parangtritis, Pleret, dll), Solo, Sragen, Magelang, Muntilan, dan Temanggung, saya tidak pernah menemukan kondisi jalan seperti itu (mungkin saya belum beruntung). Tetapi di Jambi, sangat mudah menemukan jalan seperti ini. Oh iya, tidak cuma di Jambi. Kondisi lebih parah juga dulu pernah ada di jalan penghubung Jambi – Sumatera Selatan. Begitu juga jalan utama di Duri, Riau, dimana Chevron berada.
Mmmm, jalan di foto – foto itu tadi bukan tidak diperbaiki karena gak ada pejabat tinggi yang tinggal disitu. Di salah satu bagian jalan yang termasuk paling parah, tak sampai 50m dari lokasi tersebut terdapat rumah salah satu Bupati di Jambi.
Di daerah yang bernama Kebun Handil (yang letaknya lebih dekat lagi dengan Kantor Walikota), kondisinya lebih parah. Sayang saya belum sempat mengambil fotonya sewaktu pulang kampung Desember lalu.
Sebuah lubang sangat besar menganga di depan Puskesmas Kebun Handil tersebut. Begitu besarnya, sehingga sepenglihatan saya sepertiga badan mobil angkot bisa terbenam di dalamnya. Kalau musim hujan, sudah layak dijadikan tempat budidaya lele. Dan dari cerita teman – teman saya, disitu *saking kesalnya warga sekitar* pernah ditanami pohon pisang ! (Saya dengar di daerah lain di Indonesia malah ada yang dipasangi jamban !).
Kondisi jalan yang tidak rusak? Seperti ini :
Kapan ya perbaikan jalan ini masuk APBD? Menunggu Gubernur (yang sudah dua periode itu) berganti kah?
NOTE : Foto diambil dengan handphone LG KU250
Epat
5 February 2009 — 10:06
hohoho anda akan lebih shock saat mencoba jalan di bontang-sangata di kaltim 😀
padahal APBD propinsi itu melimpah ruah hehehe
christin
5 February 2009 — 12:16
iya bener tuh. di kutai kartanegara juga, yang notabene propinsi terkaya di indonesia. jalannya ajrut-ajrutan.
Charly Silaban
5 February 2009 — 15:23
Kalo jalan di sumut banyak yang bertabur berlian di siang hari..
Charly Silaban
5 February 2009 — 15:23
Uhmmm.. foto yg ketiga (plg bawah), itu poster caleg siap-siap mau buka baju ya ? mau..mau..mau.. ?
Ojat
6 February 2009 — 06:20
Jalan Bontang – Samarinda juga parah…… (setuja sama mas Epat :D)
alfaroby
14 February 2009 — 10:00
he he… sabar dan tabah nggeh…
kan sekarang lagi belajar pengalaman pada dunia politik kan…
ntar deh.. kamu jadi gubernur, dan ubah kondisi jalan dan kemakmuran rakyat sumatra deh… amin amin
art-djo
20 February 2009 — 10:41
Dikorupsi paling To…
ibnoe
22 February 2009 — 15:05
Itu karena jakarta di pulau jawa…
Caba liat kembali kesejarah masa lalu sumatra jauh lebih duluan maju dibanding java (tapi masa lalu tinggalah masa lalu) (bukti lebih maju lebih dulu masuk kebudayaan luar, peninggalan sejarahnya dari kerajaan bukan candi2 batu tapi piringan hitam, mein jahit dll)
ariel
7 March 2009 — 13:10
Saya pernah juga dari Bulungan sd ke tanah kuning,
juga dari balikpapan ke Tanah grogot, bontang – sangatta dari tenggarong sd kota bangun.. wah pulang di pijat sampai 4 x..
Jawa barat juag sedang berlomba untuk membuat lubang besar2 di jalan..
Dipikir2 ya kalau ketebalan jalan dikorupsi 1 CM aja wah berapa ya dapatnya dar sekian ratus KM..
Ryan
26 June 2009 — 14:03
Budaya korupsi di tingkat atas masih belum hilang, jadinya ya seperti itu .. kapan ya Indonesiaku maju..
harikuhariini
24 March 2010 — 12:27
jalan aspal yg dikampung aku juga ga jauh beda ama yg difoto itu.
kalo jalan aspal kayak yg dijawa biasanya hanya ditemukan di depan kanto-kantor pemerintahan aja.
Erwin
20 February 2013 — 08:45
Sekarang jalannya sudah diaspal walaupun sudah banyak jalan yang mulai rusak kembali