Tag: codeigniter

Website UI Berevolusi

UISekitar awal tahun 2008 lalu saya sempat menulis tentang ranking website universitas – unviersitas di Indonesia. Kala itu situs UI (www.ui.ac.id) baru saja dikembangkan ulang menggunakan Framework Prado. Secara sistem saya tidak tahu dalemnya seperti apa, jadi tidak bisa memberi komentar. Tetapi secara desain, terus terang saya kurang menyukainya, begitupun saat dilakukan “penghalusan” desain beberapa bulan kemudian.

Barusan saya dapat komentar di salah satu tulisan saya. Bung Rifai memberi tahu kalau website UI sepertinya sudah beralih ke Framework CodeIgniter. Wow.. CodeIgniter makin laris aja sepertinya di Indonesia. Tapi diluar itu, saya suka website UI yang sekarang. Desain maupun User Interfacenya jauh lebih baik menurut saya. Mantap.. mantap.. 🙂

Perbandingan Hasil Benchmark CodeIgniter dengan Framework Lainnya

Mungkin memang tidak benar – benar akurat, karena saya sendiri tidak mengerti teknisnya. Tapi bisalah dijadikan referensi : http://www.avnetlabs.com/php/php-framework-comparison-benchmarks

NNN, itu cuma perbandingan request per second. Jadi bukan perbandingan keseluruhan fitur. Seperti membandingkan truk dan sedan. Truk bakal kalah cepat di jalan – jalan sempit dan berliku, tapi truk dengan santainya dapat mengangkut beban dengan berat hingga sekian ton. Masing – masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri.

NB :

NNN = Ngomong – ngomong Nih..

*halaahh… penting gak sih..

Kompas.com, OkeZone.com, TabloidPCPlus.com – Satu Motherboard !

Saya dulu sempat bingung ketika hendak memilih Framework PHP MVC untuk bercoding ria. Memang secara prinsip Framework, CMS, CMF, dst itu hanyalah tool.. Untuk apa tool canggih tapi webnya tidak menghasilkan?. Tapi saya percaya dengan pemilihan teknologi yang tepat, sebuah website bisa berkembang lebih baik. Kemungkinannya untuk dikembangkan akan semakin besar, tetapi tetap dengan cara yang cantik. Tidak dengan membongkar ulang core programnya.

Saya akhirnya mendengar kabar bahwa OkeZone telah beralih dari Joomla ke pengembangan sendiri, dengan menggunakan Framework PHP CodeIgniter. Ahh.. ternyata sudah ada contoh nyata di Indonesia website besar yang menggunakan framework ini. (Saya sering dengar tentang CakePHP dan Symfony, tapi tidak dengan contoh nyatanya di Indonesia). *Detikcom pakai Framework Fusebox kalau tidak salah. Hanya karena alasan sederhana itulah saya akhirnya memilih CodeIgniter sebagai framework pilihan saya.

Ingat waktu Kompas.com masih berstatus BETA? Waktu itu saya lihat di urlnya kalau tidak salah masih berakhiran *.cfm (ColdFusion berarti ya?). Dan ntah sejak kapan, Kompas.com sudah melepas status BETA nya. Dan bersamaan dengan itu, saya merasa ada yang berbeda dengan situsnya (dari sisi URL). Memang sih sudah pake Clean URL itu biasa. Tapi sepertinya ada yang lebih. Dan ternyata benar, Kompas.com pun ternyata menggunakan CodeIgniter. Wueh.. 😀

EllisLab (pembuat CodeIgniter) harusnya tahu kabar ini.. Bagaimana tidak, dua dari tiga portal berita besar di Indonesia menggunakan Framework mereka sebagai kerangka. Oh iya, Tabloid PC Plus juga pakai CI.. Seperti di sebuah PC, prosesor, RAM, VGA, dll boleh beda. Tetapi motherboardnya tetap sama.

*Promosi CI mode : ON

Jadi baguskah performa CodeIgniter? Mari kita lihat..  Hi.. hi.. hi.

Kohana – Framework PHP CodeIgniter Versi Komunitas

Kohana PHPSaya hampir satu bulan ini bergelut dengan Framework PHP yang bernama CodeIgniter untuk melakukan recoding sebuah situs. Saya pilih CI (kependekan dari CodeIgniter), karena dokumentasinya yang tertata dengan baik. Bahkan kalau anda “lihai” mencari, anda bisa dengan mudah mendapatkan e-book-nya. Tetapi dokumentasi bawaan hasil download dari CI sendiri sudah lengkap kok sebenarnya.

Tapi ada sedikit hal yang agak menggangu saya, CI ini bukanlah dikembangkan oleh komunitas, tetapi oleh sebuah perusahaan (vendor), yang bernama EllisLab. EllisLab mempunyai produk CMS yang bernama ExpressionEngine. Kabar – kabarnya sih CI ini berasal dari CMS ExpressionEngine ini. Jadi bukan ExpressionEngine dibangun dengan CI, tetapi justru CI adalah hasil ekstraksi (atau kompresi?) dari ExpressionEngine.

Nah, saya sendiri merasa kurang nyaman menggunakan produk bebas dari sebuah perusahaan. Saya lebih suka yang bersifat komunitas seperti Linux. Dan yang seperti itu adalah CakePHP, sedangkan saya sendiri tidak suka (tidak mampu?) bekerja dengan aturan di CakePHP yang cukup strict (Convention over Configuration).

Lalu apakah tidak ada solusinya? Tentu saja ada.. Read More

CodeIgniter Indonesia

CodeIgniter IndonesiaBagi anda yang sedang ingin belajar, sedang belajar, ataupun sudah ahli dengan CodeIgniter PHP Framework, saat ini sudah ada milisnya untuk lokal indonesia. Milis ini beralamat di codeigniter-id@yahoogroups.com. Kalau mau diakses lewat internet, bisa lewat sini.

Info ini saya dapatkan dari Bung Sunaryuda di komentarnya dalam tulisan saya sebelum ini.

*berharap developernya OkeZone.com mau bergabung.., biar bisa share ilmu nya.. 😀

Menggunakan CMS atau Framework?

Saya termasuk orang yang mengembangkan website tanpa pernah membuatnya dari nol. Maksudnya, saya tidak membuat komponen dari website itu secara manual satu demi satu. Mulai dari arsitektur website, komponen modul, file uploader, user access, image manager, dll. Biasanya semua dilakukan dengan menggunakan CMS yang OpenSource, seperti WordPress dan Drupal (jaman dulu juga termasuk PHPNuke). Biasanya memang saya melakukan modifikasi disana – sini agar website ini bisa bekerja sesuai keinginan. Umumnya akhirnya website tersebut akhirnya bisa berjalan sesuai harapan.

Tetapi kemudian datang masalah seperti berikut ini :

  1. Website tersebut membutuhkan galery foto dengan fasilitas slideshow.
  2. Website tersebut membutuhkan katalog produk.
  3. Website tersebut ingin mengimplementasikan fasilitas social network.
  4. Website itu ingin menyediakan fasilitas bagi membernya untuk bisa mengupload file MP3. Dan tiap member nantinya bisa mengatur level akses terhadap file MP3 yang dia upload.
  5. Website tersebut ingin mempunyai form yang terintegrasi untuk arsip wawancara.
  6. dll

Jika saya menggunakan CMS seperti Drupal. Mungkin hal ini masih bisa ditangani dengan ketersediaan modulnya yang sangat banyak. Atau jika memang modulnya belum tersedia, kita bisa membuat sendiri. Selain itu jika kurang puas, kita masih bisa melakukan oprek lebih dalam dengan menggunakan API yang disediakan Drupal. Dengan tujuan agar website ini sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Tetapi, hal ini bisa jadi merupakan masalah baru. Tentunya kadangkala hal ini bisa menjadi solusi untuk satu masalah tetapi bukan tidak jarang malah menimbulkan masalah baru. Beberapa skenario yang sering terjadi : Read More