Tag: partisi

Bagi – bagi Partisi di Linux

Langsung saja. Ini lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang partisi di Linux.

Partisi saya adalah sebagai berikut :

/dev/sda1 : Wincrot
/dev/sda2 : Linux
/dev/sda5 : ADATA
/dev/sda6 : BDATA
/dev/sda7 : EXTRA
/dev/sda8 : Swap

Partisi Linux dan Wincrot dibuat pada saat instalasi. Sedangkan partisi sisanya dibuat belakangan dengan program GParted (di Ubuntu Linux).

Tujuan : Saya mau punya partisi yang pemakainnya semudah di Windows (Drive D, Drive E, Drive G, dll).

Catatan : Semua isi tulisan ini berorientasi pada distro Ubuntu Linux dengan desktop GNOME.

Analogi dengan Windows Explorer, maka di GNOME file browser (Nautilus), saya rasa bentuknya akan menjadi seperti ini :

Nautilus Explorer

Nah agar bisa jadi seperti itu, caranya : Read More

Pentingnya Membagi Partisi di Linux

GParted LinuxSaya seringkali menemukan pengguna Linux yang hanya menggunakan 1 partisi untuk keseluruhan Linuxnya. Kemudian untuk menyimpan data, biasanya dilakukan dengan membuat direktori – direktori khusus di dalam direktori HOME nya. (Contoh : /home/laban/kerjaan, /home/laban/foto). Ada juga yang membaginya menjadi dua bagian : / (root) dan /home.

Apakah salah membagi partisi seperti itu?

Tentu saja tidak.. Tapi kalau bagi saya pribadi tidak aman.. Begini contoh kasusnya (pengalaman pribadi sih).

Contoh Kasus I

Saya menginstal Ubuntu Linux. Dan semua kerjaan saya di linux ini ya saya simpan di partisi Linux ini. Preview partisinya kurang lebih begini :

/dev/sda1 : Linux

/dev/sda2 : Swap

Di folder home user (/home/laban), saya buat direktori tempat saya menyimpan file – file saya : (/home/laban/web, /home/laban/gambar, /home/laban/surat-surat)

Suatu hari, saya bermain – main dengan compile kernel. Setelah selesai saya restart. Dan ternyata Kernel Panic..! Saya tidak bisa masuk ke Linux. Dan bodohnya, saya tidak punya backup image kernelnya yang lama..

Beberapa trik sebenarnya bisa dilakukan agar saya bisa kembali lagi menggunakan Linux itu. Tapi pengalaman saya sendiri, susah mencari dokumentasinya. Tanya di forum dan milis, belum tentu bisa dapat jawaban yang benar dalam waktu cepat. Percaya atau tidak, saya lebih memilih untuk melakukan instal ulang.

Tapi tunggu.., kalau install ulang, berarti /dev/sda1 di format semua dong? Gimana dong datanya?

> Hmm… tenang saja. Kan bisa pake Live CD. Dengan Live CD partisi di hardisk kan bisa dibaca.

Tapi di copy kemana?

> Oh iya ya.., kan partisinya cuma satu. Oh iya.., diburn aja ke DVD. LinuxMint itu kalo gak salah bisa ngeburn DVD kok.

Lha, kan DVD-ROM nya dipake buat jalanin Live CD nya..

> Ouchh…

Contoh Kasus II

Saya menginstal Ubuntu Linux. Dan semua kerjaan saya di linux ini ya saya simpan di partisi Linux ini. Preview partisinya kurang lebih begini : Read More

Mengetahui Informasi Hardisk atau USB Flashdisk di Linux

Kadangkala kita membutuhkan informasi teknis dari hardisk ataupun usb flashdisk kita, ntah itu untuk keperluan instalasi aplikasi baru, untuk konfigurasi Linux kita, atau sekadar ingin mengetahui informasinya saja. Ini beberapa contohnya :

1. Untuk mengetahui berapa banyak partisi kita yang sudah atau belum terpakai, gunakanlah perintah berikut ini : df -h

Berikut contoh ouput dari Debian Linux saya, dengan kapasitas hardisk : 60GB :

Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on
/dev/sda2 4.9G 2.6G 2.1G 55% /
tmpfs 248M 0 248M 0% /lib/init/rw
udev 10M 68K 10M 1% /dev
tmpfs 248M 0 248M 0% /dev/shm
/dev/sda5 15G 12G 1.8G 88% /media/adata
/dev/sda6 15G 12G 2.0G 86% /media/bdata
/dev/sda7 11G 7.9G 3.2G 72% /media/lagu

Dari situ juga kita mendapatkan informasi lain, yaitu bahwa partisi root sistem kita terletak di /dev/sda2 Read More

Memaksa Menggunakan Partisi SWAP dengan Octave

Sewaktu anda install Linux, tentu anda mengenal SWAP partition. Partisi ini definisi sederhananya adalah space dari harddisk yang akan digunakan sebagai RAM sewaktu RAM anda yang aslinya sudah tidak mampu menampung proses dari komputer anda. Tapi mungkin anda bertanya – tanya, kok rasanya gak pernah dipake yah partisi SWAP ku? Saya sendiri sempat berpikir seperti itu, sampe akhirnya saya “paksa” sendiri Linux saya hingga menggunakan partisi SWAP tersebut.

Caranya seperti ini,

1. Anda harus memiliki program octave yang berjalan baik di komputer anda. Octave ini sendiri program semacam Matlab, hanya saja bentuknya murni command line. Mungkin bisa diganti dengan R, software untuk perhitungan matematika juga, tapi saya sendiri belum coba.

2. Masuk ke octave, dengan perintah: octave

3. Jalankan script berikut ini : x = [0.0001 : 0.0001 : 10000];

Itu artinya, dilakukan iterasi x = 0.0001 + x , dimulai dari x = 0.0001 sampai dengan x = 10000. Dan hasil dari iterasi itu disimpan dalam sebuah baris matriks, dengan tiap kolom dalam baris matriks tersebut berisi nilai x. Yah nilai 10000 kali ini bisa anda ganti juga. Saya sendiri dengan RAM 512, sudah tidak sanggup menyelesaikannya.

4. Lihat System Monitor anda, anda akan melihat grafik penggunaan dari RAM anda akan naik sangat drastis, hingga mendekati 100%, setelah itu partisi SWAP anda juga akan menunjukkan grafik penggunaannya yang naik secara drastis, hingga mungkin komputer anda tak sanggup lagi melakukannya. Read More