Tag: wordpress

Plugin WordPress Jahanam

Lama saya baru sadar kalau tulisan-tulisan lama di blog ini tidak lagi bisa diakses. Baru sadar setelah iseng-iseng baca tulisan-tulisan lama saya sendiri. Secara naluri otomatis saya menyalahkan plugin-plugin baru yang saya pasang. Termasuk menyalahkan update WordPress terbaru.

Utak-atik sana-sini, lama baru ketemu apa penyebabnya.

Ternyata karena plugin Facebook OpenGraph, Twitter Card, dkk. 😐

MatahariMall.com – Bocoran Tampilan (Lagi), Engine dan Kisah Masa Lalunya

[MatahariMall.com – 22 Juni 2015, 23:50]

Beberapa waktu lalu sempat diberitakan tentang “bocoran” tampilan MatahariMall.com di Techinasia dan DailySocial. Sempat “live” sebentar, tapi link-link nya masih gak jalan. Lalu sebentar kemudian kembali ke halaman “coming soon”-nya.

Nah malam ini barusan saya iseng buka situsnya, dan keluarlah tampilan di atas. Saya sempat mengira MatahariMall.com sudah live. Tetapi ketika saya buka masing-masing link di atas, kembali ke halaman “coming soon” lagi. Ternyata beda di protokolnya. Kalau menggunakan HTTPS muncul halaman di atas, kalau hanya HTTP muncul page default nya.

Kalau diperhatikan dari screenshot di atas harusnya sih MatahariMall.com ini tampilan live saat ini ya. Karena jelas ada pesan “Selamat Berpuasa”, lalu banner gede iklan “Ramadhan Fashion Week”.

[MatahariMall.com – 22 Juni 2015, 23:50]

Kalau scroll ke bawah juga bisa dilihat ada promo Hot Deals Zenfone 2. Dan para penggemar gadget pasti paham kalau Zenfone 2 ini lagi hot-hotnya. Di toko-toko gadget populer setahu saya belum tersedia. Baru tersedia di gerai-gerai online saja. Jadi harusnya ini website yang sudah live dong ya. Hmm..

Engine MatahariMall.com

Nah, tentang engine di belakang MatahariMall.com ini sempat muncul beberapa spekulasi. Jauh-jauh hari saya dengar kabar kalau engine-nya pakai Magento, salah satu CMS E-Commerce yang populer, dan tersedia versi open-source nya. Engine ini berbasis Zend Framework (PHP). Tapi sewaktu Techinasia memberitakan tampilan MatahariMall.com yang “bocor” itu, ada yang melaporkan bahwa dia sempat melihat source code HTML nya. Dari source code nya itu terlihat bahwa engine yang dipakai adalah WordPress. Nah loh..

Ya, tidak masalah sebenarnya kalau WordPress dijadikan engine E-Commerce, banyak kok yang pakai, dan lancar-lancar aja. Tapi kalau untuk sekelas MatahariMall.com (yang di-backing-i oleh Lippo, bahkan dipegang langsung oleh trah Riyadi, ditambah dukungan dana setidaknya USD 500 juta), kayaknya gimana gitu ya kalau pakai WordPress. 😀

Nah, yang saya lihat di source code HTML-nya malam ini ternyata beda lagi. Dari pattern path nya sih sangat mirip Drupal. Sampai saya lihat ada satu line yang jelas-jelas menunjukkan mereka menggunakan CMS Drupal.

Tapi, kalau memantau dari lowongan MatahariMall.com yang beredar sih, mereka sedang mencari Senior PHP Developer dengan kualifikasi paham Magento, Zend, atau Symfony framework. Nah.. Jadi apa sebenarnya mereka memang maunya pake Magento, tapi resource SDM nya masih kurang? Atau gimana sih sebenernya?

Magento di Plasa.com

Tentang Magento ini saya perlu kasih catatan. Seingat saya, dulu, Plasa.com (waktu jadi e-commerce), sempat dibangun dengan engine custom. Frameworknya pun kalau tidak salah bikin sendiri *colek Toni ahh..*. Lalu, gegerlah berita Plasa.com mau revamp, dipimpin Shinta “BUBU” bersama Andi S. Boediman. Gelontorin dana sekian juta dollar. Dan ujung-ujungnya, engine yang sudah spesifik untuk Plasa.com itu (gosipnya) diganti dengan Magento. Daaaan.. tak lama kemudian kita sama-sama tahu Plasa.com gagal kembali.

Dulu Plasa gagal jadi email service, gagal jadi portal ala Yahoo, gagal jadi e-commerce jilid 1, gagal lagi jadi e-commerce jilid 2. Kemudian akhirnya aset milik Telkom Indonesia ini sepertinya pecah jadi 2 entiti. Plasa join dengan MSN menjadi semacam portal berita bernama PlasaMSN -belakangan berubah jadi UMSN, yang ini sepertinya lancar jaya. E-commerce nya join dengan eBay menjadi Blanja.com. Kurang heboh sih Blanja.com nya, tapi saya gak tahu detailnya gimana.

**hoiii temen-temen gue yang di UMSN dan Blanja.com, comment dong kalau baca ini. Haha.

Akankah LIPPO Mengulangi Sejarah Kelamnya?

Dulu Lippo pernah bikin LippoMall.com, ceritanya mau jadi Amazon.com kali yee. Kan se-jaman tuh. Di jaman itu jugalah gembar-gembor Astaga.com (yang walaupun pindah tangan beberapa kali, ternyata masih idup loh.., walaupun gak seheboh dulu). Nah saya kurang tahu persis kenapa, yang jelas akhirnya LippoMall.com waktu itu gagal total. Proyek bakar duit kalau kata orang. Dia bubar bersama dotcom bubble yang melanda US di sekitar tahun 2000-an.

Kali ini Lippo mengusung MatahariMall.com. Kalau kata John Riady sih, bedanya dia dengan pemain kakap lainnya yang sudah besar (Lazada.co.id, Blibli.com, Elevenia.co.id, dll), mereka punya beberapa keunggulan. Di antaranya:

  • Mereka lebih mengerti pasar Indonesia (karena sudah menjalan Matahari Dept. Store sejak kapan tahun kali ye)
  • Mereka punya katalog lebih lengkap (ya iyalah, selain Matahari Dept. Store, Lippo juga punya Hypermart)
  • Mereka mengusung konsep O2O (Online to Offline).

Nah poin 1 dan 2 sih bisa diperdebatkan lah ya. Lazada tanpa punya 1 dan 2 itu bisa gede kok. Nah soal nomor 3 ini yang saya malah jadi ragu.

Iya memang konsepnya menarik. Dengan O2O ini, kita bisa pesen barang online, terus ambil barangnya di Matahari terdekat. Saya kurang paham, apakah ini artinya barang yang bisa kita beli online tersebut hanyalah barang yang tersedia di gerai Matahari yang kita pilih? Atau kita bisa bebas beli barang apa saja, nanti pokoknya barang itu bakal bisa diambil di gerai Matahari yang kita tuju?

Kalau yang kedua yang benar, ini bukannya jadi problem logistik ya. Mereka akan kerepotan mengatur sistem logistik mereka. Ya.., bisa jadi ini sudah tertangani, toh dengan dana segede itu, plus “kabarnya” punya tim superstar di belakangnya, bukan tidak mungkin mereka mengeksekusinya dengan rapih.

Tapi tetep aja sih. Ini proyek ambisius. Sepertinya dari gembar-gembornya sampai target launching cuma sekitar 1 tahun ya? Atau saya kurang update? *padahal males googling..

Tim oke, dana oke, marketing oke, teknologi.. errr.. masih abu-abu, dan berujung pada eksekusi yang menurut saya juga masih abu-abu. Ya aku mah apalah, cuma denger gosip kanan kiri doang.

Oh iya, John Riady bilang kalau konsep O2O nya dia itu jadi andalan karena ini sudah terbukti sukses dijalankan oleh Walmart di US. Tapi dari hasil googling saya, Walmart sepertinya gak menjalankan O2O sih di US. Walmart memang menjalankan strategi O2O, tapi di China, bukan di US.

Mari kita lihat apakah LIPPO nantinya akan mengulangi sejarah kelamnya atau kali ini bakal sukses.

**Harusnya sih MatahariMall.com jadi launching tahun 2015 ini, tapi kalau ternyata MatahariMall.com gagal launching sampai akhir tahun 2015, anda saya kasih hadiah deh, voucher belanja di MatahariMall.com sebesar 50 ribu rupiah. Lumayan kan? Masa berlaku vouchernya masih panjang kok, sampai Desember 2015.

Theme WordPress yang Bersih dan Elegan dari Automattic

Sewaktu mencari theme wordpress untuk blog ini, saya cukup sulit mencari yang sesuai dengan yang saya mau. Saya kurang familiar di mana referensi yang bagus. Ada sih situ-situs yang terkenal, tetapi banyakan theme nya berbayar.

Tadi sewaktu mampir ke blognya Thomas Arie, saya tertarik dengan theme nya. Namanya Scrawl. Dan ternyata theme ini buatan Automattic (perusahaan pembuat WordPress). Saya baru tahu kalau Automattic merilis theme-theme WordPress yang bagus – bagus. Bersih dan elegan. Coba deh lihat di sini : https://wordpress.org/themes/author/automattic/

Halaman Arsip Tulisan yang Lebih Baik dan Anti Spam WordPress Terbaik 8 Tahun Terakhir

Archive

Berhubung baru migrasi alamat blog dan hostingnya, saya kembali menelusuri tulisan-tulisan lama di blog ini. Di beberapa tulisan saya membaca komentar-komentarnya. Ternyata banyak juga blog teman-teman saya itu yang sudah musnah. Sedikit yang masih aktif. Salah satunya Adham Soemantri.

Setelah mengunjungi blognya (yang sepertinya bukan berbasis WordPress -iya gak sih bro?), saya melihat halaman arsipnya. Wah keren cara penyajiannya.

Selama ini WordPress secara default memiliki fitur untuk menampilkan arsip tulisan dalam menu dropdown, atau jadi sidebar. Sayangnya secara default tulisan ini dikelompokkan dalam kategori bulanan. Jadi untuk kami-kami yang ngeblog udah belasan tahun (ciehh), udah gak pas lagi. Jadinya terlalu panjang dropdown atau sidebarnya. Bentuk arsip seperti di blognya Adham ini lah yang pas menurut saya.

Saya mau bikin gitu juga. Tapi gak mau coding. Dan sesuai dugaan saya, ada aja yang sudah buat plugin-nya. Saya akhirnya memilih plugin Simple Yearly Archive. Hasilnya bisa dilihat di halaman Archive atau di screenshot ini. Saya cukup puas.

Anti Spam

Setelah ada halaman Archive model begini, saya jadi lebih mudah menemukan tulisan lama saya. Saya iseng cek random. Lalu saya membuka tulisan tahun 2007, Mengganti Anti-Spam WordPress. Baru nyadar euy, udah 8 tahun terakhir ini saya pakai anti-spam buatan nya si Zamroni (Matriphe.com). Dan selama 8 tahun terakhir ini bisa dihitung dengan jari saya kemasukan spam. Canggih. Padahal plugin nya ini gak pernah diupdate sama si Zam. Bahkan saya gak inget dulu saya dapat darimana. (Saya gak nyolong dari komputermu kan Zam?)

Eh, Zam nya sendiri malah udah gak pakai lagi plugin anti-spam ini. Jangan-jangan tinggal saya satu-satunya yang setia dengan plugin ini.

Blogwalking

Selain tulisan itu, saya juga jadi membuka kembali tulisan-tulisan lama. Yang menarik melihat bagian komentarnya. Akhirnya saya blogwalking lagi. Aktifitas yang entah sudah sekian tahun tidak pernah saya lakukan. Sayang banyak juga yang blognya sudah mati.

Siapa yang masih rajin ngeblog setahun terakhir ini?

Review eZ Publish CMS

Sudah 2 bulan ini saya berkutat dengan CMS eZ Publish ini. CMS ini free, sama seperti Drupal, WordPress ataupun Joomla. Bedanya karena tidak berbasis pengembangan oleh komunitas, dokumentasi terkait relatif sulit didapatkan.

Beberapa perbedaan eZ Publish dengan CMS opensource lainnya :

  1. Dikembangkan oleh perusahaan (eZ Systems AS, berbasis di Norwegia)
  2. Extension (modul/plugin) yang masuk ke situs resmi eZ direview dulu dengan ketat oleh eZ Systems. Jadi tidak semua extension kiriman dari komunitas otomatis di approve dan masuk situs resmi mereka.
  3. Fitur yang disediakan secara default sangat banyak (Custom Field *sejenis CCK kalau di Drupal*, Polling, Newsletter, Multiple Site, Single sign on, dll).
  4. Secara default memang bisa digunakan sebagai satu CMS untuk beberapa situs. Tapi arti satu CMS disini tidak cuma scriptnya. Jadi bukan cuma satu script untuk beberapa situs sekaligus, melainkan satu CMS itu secara sistem bisa mencakup beberapa situs sekaligus.
  5. Secara default support multiple database (*mmm.. database cluster kali ya istilahnya).
  6. Secara default Cache nya aktif.. *ehm.. super duper aktif malah gan..!
  7. Banyak konfigurasi yang disimpan tidak di database, melainkan di file INI.
  8. Templating menggunakan *bahasa* sendiri, yang mirip – mirip Smarty.
  9. Secara default ada fitur *social network* (saya belum telusuri lebih jauh, tapi setahu saya sangat basic)
  10. Advance user access limitation
  11. Secara default menyediakan fitur Drafting dan Versioning content
  12. Fitur RSS Import tersedia secara default
  13. Semua konten adalah node.. (bahkan user dan kategori *dalam eZ istilahnya Folder* pun adalah node)
  14. Fitur auto resize image sesuai konfigurasinya sangat membantu (Berbahagialah jika anda menggunakan Linux, ImageMagick adalah kuncinya disini)
  15. Menyatakan diri sebagai CMS yang enterprise.. *bagi saya Drupal dan WordPress sih enterprise juga…, apalagi sangat banyak situs besar yang menggunakan kedua CMS ini (eZ Publish justru sangat jauh jika dibanding kedua CMS itu)

Yang saya rasa kurang pas :

Demi kemudahan manajemen sistem, fitur custom field secara default tersedia. Tapi tidak seperti Drupal yang CCK nya menggenerate table baru, eZ Publish memasukkannya dalam field – field di table MySQL. Akibatnya, setiap query content melakukan query SQL yang cukup berat, karena JOIN query berlapis – lapis yang dihasilkan. Read More

Akhirnya Upgrade WP 2.3.3 ke WP 2.6.3

Ahh.. akhirnya ku upgrade juga blog ku ini ke WP 2.6.3. Sebenarnya sudah lama sih mau kuupgrade. Tapi setelah lihat – lihat dan nyoba antarmukanya yang baru, kok rasanya berat yah.. Jadinya males mo upgrade.

Tapi setelah versi demi versi berganti, kok malah tambah jauh dengan versi terbarunya. Ntar lama – lama malah gak kompatibel deh plugin di blog ini dengan WP yang baru. Tapi kalau dibiarin, malah nambah susah nanti kalau mau upgrade ke versi terakhirnya.

Setelah sedikit bereksperimen coba semua plugin di blog ini di localhost dengan WP 2.6.3, ternyata tidak ada masalah. Plugin yang tidak jalan (seperti kuduga sebelumnya) adalah WP Advance Admin Menu (plugin yang membuat menu – menu di halaman admin bagian atas itu jadi menu drop down).

Setelah berkutat dengan remote SSH ke server, dalam waktu sekitar 5 menit, blog ini dengan nekat kuupgrade. (tanpa backup DB). Dan akhirnya sejauh ini aku belum menemukan error.. Susah – susah dikit gak apalah, hitung – hitung persiapan buat merayakan ulang tahun beberapa hari lagi.. 😉

Aku juga baru sadar kalau aku make cukup banyak plugin :

– ajaxcomment (biar reply comment lebih mudah)

– matriphe-keycode (hai Zam.. aku setia lho pake ciptaanmu ini.. he.he..)

– WP-SEO-Master.1.0 (mbuh ini pengaruhnya apa dengan SEO. Perasaan gak ada deh.. Cuma sugesti aja kayaknya..)

– google-analyticator.2.2 (ini baru pasang sekarang, kayaknya lebih gampang daripada hard-coded langsung)

– random-posts (buat naikin lagi konten – konten lama.. Kadang aku nemuin tulisanku yang lama – lama. Terus jadi bingung sendiri.. “Hah?! Masa sih dulu aku nulis kek gitu?!!” Nih contohnya, ha..ha… Sumpah.. kok waktu bacanya jadi gimanaaa.. gitu.. )

– google-sitemap-generator (dulu jaman Google masih gak seagresif sekarng meng-crawl, kayaknya penting nih. Sekarang.. hmm.. gak tahu deh)

– syntaxhighlighter (cuma pernah dua atau tiga kali dipake dalam tulisanku sebenarnya).

Masih penasaran sebenarnya.., ada yang error gak ya nanti..

Eh, disela – sela nge-plurk masih bisa ngeblog juga ternyata aku. Padahal tadinya males banget mau ikutan nge-plurk. Tapi entah mengapa setelah Om Yahya pm via YM, tiba – tiba langsung tertarik. Kayaknya Om Yahya punya ilmu pelet Plurk deh.. (curiga)..

Oh iya.. back to topic WordPress 2.6.3 kolom Tag nya ternyata ada autosuggestionnya.. (dance) he..he. (Eh, ngupgrade WP nambah karma gak sih?)

BuddyPress = Blog + Social Network

BuddyPressMau bikin blog? Bisa daftar di WordPress.com

Mau bikin layanan kaya WordPress.com (blognetwork)? Silahkan download scriptnya di MU.wordpress.com

Mau bikin blog sendiri, dengan hosting sendiri? Silahkan download engine WordPress nya di WordPress.org

Enak ya sekarang, berbagai script jadi udah tersedia..

Apa? Mau bikin portal berita? Bisa tuh pake Drupal..

Mau bikin social network? Pake tuh Dolphin..

Kalau mau bikin blognetwork + socialnetwork? Naahh.. bisa tuh pake BuddyPress.

BuddyPress

Jika nanti ada social network baru lagi, kira – kira orang – orang mau join gak ya? Soalnya mendaftar di social network baru sama dengan : mengisi profil lagi, mengupload foto – foto narsis lagi,  “add friend” lagi, dst.. Repot kayanya ya.Tapi gimana kalau WordPress.com (yang penggunanya sangat banyak itu) ber-“transformasi” menjadi social network? Atau mungkin istilahnya “di-extend” kali ya…

Saya rasa para pengguna WordPress.com pun tidak akan keberatan. Mereka tinggal mengisi tambahan form yang ada, kemudian sudah bisa saling add blog temannya. Kalau dulu cuma bisa saling comment, sekarang bisa saling add sebagai teman juga.. Asyik ya.. Nah, sepertinya itu yang mau dituju sama BuddyPress.

Saya bertanya – tanya, apa WordPress sedang berusaha merebut pasar social network ya? Mmm..

Btw, terus bedanya apa dong sama MySpace atau Friendster, kan mereka juga punya fasilitas blog?

> Itu dia.. Kalau MySpace atau Friendster itu social network yang ada fitur blog nya. Kalau BuddyPress, blog yang ada fitur social networknya 😉

Jadi penasaran, kira – kira nanti DagDigDug atau BlogDetik ikutan jadi bentuk seperti ini gak ya?

WordPress 2.5 Akhirnya Resmi Dirilis

Semalaman ini saya sedang sedikit oprek – opresk wordpres di salah satu hosting saya. Seperti biasa, saya jalankan secara remote, lewat SSH. Engine WordPress terbaru pun langsung didownload ke server pakai WGET. Setelah selesai, selang sekitar 1 menit saya mendapat “warning” (*duuh.. apa ya istilahnya yg tepat?) tentang adanya update untuk WordPress yang sedang saya gunakan. Hah?! Perasaan baru 1 menit lalu download yang terbaru, kok ada update? Ternyata WordPress 2.5 sudah keluar pagi ini, sekitar pukul 6.40 WIB.

Di situs WordPress sendiri ada perubahan yang cukup signifikan. Selain itu kini ada 3 sponsor utama yang bannernya langsung ditempatkan di halaman depan WordPress.org : b5media (blog network semacam Asia Blogging Network), Yahoo! (wow..!), dan People.

Ada satu hal yang cukup menarik perhatian saya. Salah satu alasan mengapa dulu saya begitu menyukai WordPress adalah besar filenya yang hanya sekitar 300KB *dulu*. Tetapi versi 2.5 ini ternyata sudah mencapai 1MB.

Pengen segera upgrade, tapi kok rasanya ragu – ragu yah.. Soalnya sebelumnya saya dengar ada perubahan yang cukup signifikan pada versi ini. Takutnya blog saya ini malah jadi error.. 🙁 . Saya tunggu testimoninya bagi yang sudah mencoba.