Sudah 2 bulan ini saya berkutat dengan CMS eZ Publish ini. CMS ini free, sama seperti Drupal, WordPress ataupun Joomla. Bedanya karena tidak berbasis pengembangan oleh komunitas, dokumentasi terkait relatif sulit didapatkan.
Beberapa perbedaan eZ Publish dengan CMS opensource lainnya :
- Dikembangkan oleh perusahaan (eZ Systems AS, berbasis di Norwegia)
- Extension (modul/plugin) yang masuk ke situs resmi eZ direview dulu dengan ketat oleh eZ Systems. Jadi tidak semua extension kiriman dari komunitas otomatis di approve dan masuk situs resmi mereka.
- Fitur yang disediakan secara default sangat banyak (Custom Field *sejenis CCK kalau di Drupal*, Polling, Newsletter, Multiple Site, Single sign on, dll).
- Secara default memang bisa digunakan sebagai satu CMS untuk beberapa situs. Tapi arti satu CMS disini tidak cuma scriptnya. Jadi bukan cuma satu script untuk beberapa situs sekaligus, melainkan satu CMS itu secara sistem bisa mencakup beberapa situs sekaligus.
- Secara default support multiple database (*mmm.. database cluster kali ya istilahnya).
- Secara default Cache nya aktif.. *ehm.. super duper aktif malah gan..!
- Banyak konfigurasi yang disimpan tidak di database, melainkan di file INI.
- Templating menggunakan *bahasa* sendiri, yang mirip – mirip Smarty.
- Secara default ada fitur *social network* (saya belum telusuri lebih jauh, tapi setahu saya sangat basic)
- Advance user access limitation
- Secara default menyediakan fitur Drafting dan Versioning content
- Fitur RSS Import tersedia secara default
- Semua konten adalah node.. (bahkan user dan kategori *dalam eZ istilahnya Folder* pun adalah node)
- Fitur auto resize image sesuai konfigurasinya sangat membantu (Berbahagialah jika anda menggunakan Linux, ImageMagick adalah kuncinya disini)
- Menyatakan diri sebagai CMS yang enterprise.. *bagi saya Drupal dan WordPress sih enterprise juga…, apalagi sangat banyak situs besar yang menggunakan kedua CMS ini (eZ Publish justru sangat jauh jika dibanding kedua CMS itu)
Yang saya rasa kurang pas :
Demi kemudahan manajemen sistem, fitur custom field secara default tersedia. Tapi tidak seperti Drupal yang CCK nya menggenerate table baru, eZ Publish memasukkannya dalam field – field di table MySQL. Akibatnya, setiap query content melakukan query SQL yang cukup berat, karena JOIN query berlapis – lapis yang dihasilkan. Continue reading “Review eZ Publish CMS”