Novel-Novel Thriller Indonesia

[Ilustrasi: pexels.com]

UPDATE: Saya akhirnya menulis novel saya sendiri di genre ini. Judulnya BISUK, bisa dibaca di Wattpad, gratis kok.

Kalau ditanya soal film, saya senang genre thriller yang penuh intrik politik, “detektif-detektifan”, mafia, perebutan kekuasaan dan plot twist yang tak terduga. Contohnya seperti film Game of Thrones, House of Card, The Godfather, The Good Fellas, Billions, Designated Survivor, The Wire, Miss Sloane, dkk. Sayangnya, di Indonesia jarang sekali ada film bergenre seperti ini. Setahu saya (film modern) Indonesia yang bergenre seperti ini paling-paling cuma film “2014: Siapa di Atas Presiden?

Karena film Indonesia jarang yang bergenre seperti ini, akhirnya saya memutuskan berganti ke novel. Ternyata novel bergenre seperti ini pun jarang ada. Saya awalnya hanya tahu 2 novel karya Tere Liye saja yang masuk kriteria saya ini: Negeri di Ujung Tanduk, dan Negeri Para Bedebah. Cukup lumayan plotnya. Saya cuma kurang cocok di gaya bahasanya yang terlalu kaku. Mungkin niatnya nyeni gitu ya. Maklumlah, saya bukan pecinta sastra yang sampai gimana gitu.

Belakangan saya tahu ada novel Indonesia berjudul Sudut Mati karya Tsugaeda. Lumayan, tapi masih kurang nendang. Akhirnya saya baca novel pertamanya, Rencana Besar. Nah ini baru sesuai ekspektasi saya. Plot twistnya saya suka. Temanya juga gak umum, corporate-thriller gitu kalau bisa saya sebut. Selain itu ada intrik politik dengan serikat buruh. Keren.

Saya masih penasaran dengan novel-novel Indonesia lain. Ternyata ada yang temanya thriller, tapi berbau IT. Judulnya Spammer, karya dari Ronny Mailindra. Ceritanya tentang hacker/spammer, berhubungan dengan korupsi, dan KPK. Secara tema saya suka, tapi secara plot cerita saya kurang suka. Tapi untuk berani mengambil tema seperti ini saya acungi jempol. Oh iya, satu lagi part yang cukup membuat saya kaget, penceritaannya soal hacker, spammer dan hal-hal berbau IT nya terasa detail. Setelah kepo-kepo di Google, ternyata penulisnya memang bekerja di bidang IT. Boleh juga nih.

Saat ini novel lain yang masih belum saya selesaikan adalah Koin Terakhir karya Yogie Nugraha. Ini sih kalau menurut saya ala-ala Dan Brown banget sih plot ceritanya. Ceritanya tentang agen intelijen BIN yang mendapat tugas rahasia. Di sini yang bikin saya suka, karena saya yang tadinya justru lebih familiar dengan cerita-cerita FBI, CIA, NSA, Homeland, Secret Service, dll akhirnya jadi lebih tahu tentang dunia intelejen Indonesia sendiri. Tapi plot ceritanya sih sejauh ini menurut saya masih kurang nendang. Entahlah, nanti kalau sudah selesai, kalau ada waktu, nanti saya ulas.

Novel lain dalam genre ini yang sudah masuk radar saya adalah Pendosa Suci, yang juga karya Yogie Nugraha. Sama, bertema BIN (Badan Intelejen Negara) juga. Berikutnya ada novel Tiga Sandera Terakhir (tentang penyanderaan di Papua) dan Halaman Terkahir (kisah tentang Jendral Polisi Hoegeng).

Minat Masyarakat Indonesia

Saya kurang tahu soal minat atau genre favorit novel-novel di Indonesia. Tapi sepertinya, genre yang saya bahasa di sini ini tidak terlalu diminati di Indonesia. Buktinya, selain novel karya Tere Liye tadi (yang penulisnya lebih dikenal karena novel lainnya yang bertema cinta/religi), novel-novel di atas tadi sulit sekali ditemukan di toko buku (ini spesifik Gramedia sih). Selalu stok kosong. Saya cuma berhasil menemukan Sudut Mati saja.

Untungnya sih, judul-judul lainnya yang saya sebut di atas masih tersedia di Google Play Store. Di situlah akhirnya saya membeli novel tadi.

Sebenarnya ada beberapa judul novel lagi sih yang sempat masuk radar saya. Tapi karena tidak bisa saya temukan di toko buku maupun di Google Play store, akhirnya terpaksa saya lewatkan. Ini membuat saya bertanya-tanya, kenapa novel-novel yang tidak bisa saya temukan itu tidak dimasukkan saja ke Play Store ya? Ya kan gak ada ongkos biaya apa-apa (kayaknya). Siapa tahu ada lumayan banyak orang seperti saya yang lebih suka beli di Play Store. Lumayan kan?

*kenapa gak beli buku fisik di online shop saja? Saya males nanyain satu-satu ke penjualnya, stoknya masih ada atau enggak. Karena banyak yang majang di website, sebenarnya stoknya gak ada.

Btw, kalian ada tahu judul-judul novel Indonesia lainnya yang masuk  genre ini? Share dong di kolom komentar.

5 Comments

Add yours

  1. Raden Mandasia: Si Pencuri Daging Sapi

  2. Okto Silaban

    7 March 2018 — 08:40

    Wah, baru denger nih. Makasih, Mas.

  3. Saya taunya novel2 jadul karya Djokolelono dan Dwianto Setyawan, kebanyakan buat anak2 😀

    Ada satu novel Djokolelono yang menurut saya keren: Genderang Perang dari Wamena.

  4. Jadi penasaran tentang pasar buku (novel) spesifik seperti ini, Biasanya tingkat closing tinggi plus saingan minimal #otakBisnis
    Makasih sharingnya pak

  5. Survive karya Nugraha Washista, kalo kk mau cerita thriller ttg berjuang hidup di alam liar setelah terdampar. Aku rekomendasiin banget cerita ini soalnya dapet banget deg-degannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *