Sekitar November 2006 aku memutuskan untuk memindahkan CMS dari situs KMTF yang awalnya berbasis PHPNuke ke WordPress. Pertimbangannya karena untuk pengisian kontennya lebih mudah, dalam artian lebih mudah copy paste artikel ke back-end nya WP daripada PHP-Nuke. Ketika proses migrasi telah selesai, sepertinya semuanya berjalan baik.., hanya saja masalahnya masih sama seperti sebelum – sebelumnya : Strategi Konten !
Dari awal mula aku belajar mengenai web, sudah berungkali aku baca kalo dari segala hal yang perlu disiapkan, ada satu hal yang paling penting untuk disiapkan, yaitu konten (isinya). Bahkan aku sempat menekankan hal ini ke beberapa temen yang juga sedang belajar perwebsite-an. Dan akhirnya kusadari, aku sendiri belum pernah melaksanakannya dengan benar. Dari awal selalu saja hal yg kuperhatikan adalah engine dari webnya (CMS nya). Kemudian modul – modul yang ingin didevelop dan dikembangkan, atau ditambahkan dan dikurangi. Padahal pada kenyataannya modul itu tidak pernah dipakai.
Mungkin teman – teman juga pernah mengalami hal yang sama. Jadi, pada awalnya kita menemukan satu CMS yang bagus, kemudian coba – coba install, dan develop. Nah kebetulan saat itu ada salah seorang rekan kita yang sedang aktif dalam organisasi, kemudian kita akhirnya menawarkan web yang kita kerjakan tadi untuk dipakai. Akhirnya webnya pun online. Semua fungsinya berjalan baik, tampilannya juga oke, pengunjung mulai ada yang berdatangan. Tetapi lama kelamaan konten makin jarang diupdate dan pada akhirnya web tersebut malah tidak terurus dan akhirnya mati. Continue reading “Develop dan Content, Dua Sisi Mata Uang”