Beberapa waktu lalu seorang teman mengirimkan link artikel dari WIRED Magz. Itu memang artikel kontroversial di jagad maya. Artikel itu mengatakan intinya “Website is Dead, Welcome Apps”. Alasannya sederhana, dengan ilustrasi seperti ini : Ketika anda bangun di pagi hari, anda buka Facebook. Tapi bukan website nya kan? Di tengah jalan menuju kampus atau kantor, anda kadang check-in di Foursquare (lagi – lagi bukan di websitenya juga kan?), tapi melalui aplikasi mobile yang tersedia.

Lalu.., ketika anda terjebak macet di jalan, anda chatting dengan teman anda, via Yahoo Messenger, ataupun Blackberry Messenger. Ya kedua aplikasi ini juga menggunakan internet, tapi bukan website. Sampai di kantor, atau kampus, mungkin anda masih melanjutkan aktifitas dengan membuka laptop, dan mengecek account Twitter anda. Tapi tidak dengan mengunjungi webnya langsung, melainkan menggunakan aplikasi TweetDeck, Echofon, ataupun DestroyTwitter.

*eh, anda tidak melakukan aktifitas seperti di atas? Hmm.. ok, kebanyakan orang Indonesia memang tidak. Tapi sepertinya di luar negri seperti itu.

Seorang teman saya yang lain, setuju dengan artikel tersebut. Menurutnya orang – orang akan tetap menggunakan internet, dan penggunanya makin besar, tapi via aplikasi, bukan websitenya.

Menurut Saya

Menurut saya sih tidak. Website belum akan mati. Ia akan tetap hidup dalam jangka waktu yang cukup panjang (kecuali ada penemuan baru di bidang teknologi internet). Paling mungkin sih, berevolusi jadi bentuk lain. (mungkin website yang lebih interaktif seperti layaknya Flash. Apalagi sekarang sudah gencar HTML5).

Ilustrasi paling sederhana menurut saya begini :

Jika anda pengguna internet (aktif ataupun tidak), pasti anda pernah menggunakan layanan search engine. Katakanlah, Google, atau Yahoo. Bayangkan jika setiap website akhirnya menjadi aplikasi. Ketika anda mengklik suatu hasil pencarian, anda harus menginstall aplikasi nya dulu baru bisa menggunakannya dengan mudah. Nyamankah?

Contoh lebih mudah. Kalau web akhirnya mati. Hapuslah web browser dari perangkat mobile anda. Silahkan menjelajah internet..  Susah? Kenapa? Karena akses anda menuju internet terkungkung pada aplikasi yang tersedia. Dengan kata lain, kita membalik lagi yang dulu mudah, sekarang menjadi susah.

Jadi, website itu tidak akan mati, walaupun apps semakin bermunculan. Dia hanya akan mencari titik seimbang. Sama seperti waktu televisi diciptakan, orang – orang meramalkan radio akan mati. Kenyataannya tidak. Begitu juga saat portal berita online “mewabah”, orang – orang bilang koran akan mati. Tentunya tidak. (memang ada beberapa penerbit koran yang mati), tapi secara umum koran tidak mati. Tetapi sedang mencari titik keseimbangan.

Hukum Keterbalikan

Hal – hal yang tadinya berwujud aplikasi, akhirnya dibikin web based (Email, Chat, Game, Project Management Software, dll). Dan sekarang apa – apa yang ada di website, dibikin aplikasi (Facebook, Twitter, dll).