ImageIni cerita yang terdengar sewaktu saya liburan akhir 2013 kemarin. Saya keliling Riau, Jambi dan Palembang.

Saya sendiri baru tahu kalau gas Elpiji yang tabung hijau (3kg) itu bersubsidi, sementara harga yang tabung biru (12kg) itu tidak bersubsidi.

Harga Elpiji 3kg di retail (warung – warung) sekitar 20 ribu rupiah. Harga Elpiji 12kg sekitar 100 ribu rupiah.

Nah.. anda melihat gak peluang bisnis dari angka di atas?
4x tabung Elpiji 3kg (total 12kg) = 80 ribu rupiah
1 tabung Elpiji 12kg = 100 ribu rupiah.

Wah.., kalau gitu, mending beli Elpiji 3kg 4 biji, pindahin isinya ke tabung biru (12kg), lalu jual. Lumayan kan dapat selisih 20ribu? Hehe

Bayangkan kalau bisa mindahin 100 tabung Elpiji 3kg, sudah dapat omzet 20jt. Itupun kalau “jujur”, bisa aja tiap tabung masih dikurangi 0,5kg, lebih maknyus lagi untungnya.

Ahh.. memangnya gampang mindahin isi tabung gas itu?

Well, sepertinya gampang. Soalnya beberapa kali terdengar kabar ada tabung gas meledak di tengah – tengah kebun sawit dan kebun karet di Sumatra sana saat proses pemindahan isi tabung gas ini. Pelakunya? Para pengantar gas dari agen ke warung – warung. Entahlah kalau ada oknum aparat terlibat. Eh, bisa juga sih ada pihak dari agen (distributor) gas yang bermain. Entahlah.

Jadi, gak heran kalau gas Elpiji 3kg itu langka kemarin – kemarin, ditambah lagi gas Epliji 12kg (tabung biru) harganya baru – baru ini naik lagi. Di pusat terakhir saya dengar Rp. 126 ribu untuk tabung 12kg, sampai di pengecer jadinya 150-160 ribu-an.