Andrew Darwis Menanggapi Situasi Dunia Startup Indonesia Belakangan ini

Satu hal yang harus diingat, startup itu bukan “overnight success”, butuh pengorbanan waktu dan passion terhadap product tersebut. Banyak startup yang baru dibuat (hanya bermodalkan) business plan, (lalu) “digoreng” -jual ke investor, jual lagi ke investor lebih besar, again… and again. It works and some startup doing it. Tapi gak semua bisa beruntung mendapatkan investor. … Continue reading Andrew Darwis Menanggapi Situasi Dunia Startup Indonesia Belakangan ini

Portal-Portal Berita di Indonesia

Tulisan ini tadinya adalah bagian dari tulisan tentang ulasan desain baru portal Okezone.com. Saya pikir bagian ini cukup luas untuk dijadikan tulisan tersendiri, jadi saya potong dan pindah ke sini, tentunya dengan beberapa pembaharuan. Sampai saat ini, klasemen liga portal berita di Indonesia masih diisi oleh tim-tim lama. Memang posisinya berganti-ganti, namun Detikcom tetap nomor … Continue reading Portal-Portal Berita di Indonesia

RPP E-Commerce Memang Separah Itukah? Mari Kita Ulas

Beberapa hari ini dunia e-commerce Indonesia ramai. Musababnya Daniel Tumiwa, ketua idEA (Asosiasi E-commerce Indonesia) menyatakan bahwa dalam RPP E-commerce yang dirancang oleh Kementrian Perdagangan disebutkan bahwa pemerintah mewajibkan para pelaku industri melakukan pendaftaran yang dikenal dengan istilah Know Your Customer (KYC). Menurut banyak pihak, ini akan mematikan industri e-commerce lokal. Karena ini tidak hanya … Continue reading RPP E-Commerce Memang Separah Itukah? Mari Kita Ulas

Kasak – Kusuk KASKUS

Eh.., singkatan Kaskus itu emang Kasak-Kusuk bukan? 😀

Ok, mungkin anda – anda juga sudah dengar, ada “sedikit” kisruh di Kaskus. Banyak moderatornya yang mengundurkan diri. Banyak beredar isu soal asal muasalnya pengunduran diri ini. Silahkan googling sendiri yah.. 😛  DailySocial.net ada nulis soal ini juga. Nah sebagai informasi saja, para moderator di Kaskus ini (yang tugasnya mendelete postingan SPAM, penipuan, SARA, nge-ban orang dll itu) adalah sukarelawan, volunteer. Jadi mereka bukan pegawai Kaskus (walaupun mungkin ada pegawai Kaskus yang jadi moderator).

Mungkin anda – anda juga sudah pada tahu, Kaskus di penghujung tahun 2010 lalu menerima investasi dari GDP (sebuah anak perusahaan dari Grup Djarum), dan gosipnya nilai investasinya sangat besar. Di beberapa tempat bahkan ada yang menulis nilainya hingga ratusan milliar. Baik Ken (CEO Kaskus), Andrew Darwis (CTO & Founder Kaskus), maupun Martin Hartono (bosnya GDP, anak dari Budi Hartono *orang terkaya no 2 di Indonesia) tidak mau menyebutkan angka sebenarnya.

Oke, balik soal moderator tadi. Kenapa mereka mau jadi sukarelawan? Karena dulu Kaskus itu berasa banget komunitas. Orang – orang saling bantu demi menjaga komunitas itu tetap bersih. Lagipula di masa itu Kaskus masih belum bergelimang pemasukan seperti sekarang. Jadi mereka saling bahu – membahu agar komunitas ini bisa terus ada dan makin besar.

Hal ini agak sedikit berubah, ketika (kalau tidak salah) tahun 2009, Kaskus di-revamp. Orientasi Kaskus saat itu sudah mulai melek secara bisnis. Dan secara positioning Kaskus sudah menjadi “Social Media”, seperti halnya Facebook, Twitter, Plurk, dll. Tapi, saya juga tidak tahu apakah saat itu ada gonjang – ganjing di dalam Kaskus setelah revamp ini.

Lalu, setelah investasi dari GDP tadi masuk, makin jelas lagi lah kalau sekarang memang Kaskus itu sebuah unit bisnis serius. Jadi bukan “Sebuah platform komunitas online yang yaaa… kalau ada penghasilan bagus, kalau enggak ya kita bantu bareng – bareng” (sebuah image yang saya tangkap dari Kaskus jaman dulu).

Jadi gonjang – ganjing moderator resign itu ada hubungannya dengan ini? Tentunya ada. Persisnya? Enggak tahu juga.. Ha..ha..

Komunitas

Pernah dengar Reddit.com? Atau HackerNews (news.ycombinator.com) ? atau 4chan.org ? Kalau belum pernah dengar, silahkan kunjungi masing – masing situs itu, tapi nanti aja ya.., sekarang lanjutkan baca tulisan saya aja :D. Nah, ketiga situs itu adalah situs – situs yang nuansanya sama kaya Kaskus jaman dulu. Mereka bener – bener kuat komunitasnya. Lalu apakah mereka tidak jadi unit bisnis profesional? Untuk HackerNews saya rasa tidak, karena sebenarnya itu cuma layanan dari YCombinator saja. 4chan.org? Setahu saya tidak.  Kalau Reddit iya, dia dibawah perusahaan Conde Nast.

Tapi walaupun Reddit itu bisnis yang profesional, bisa dilihat di webnya, kesan “looking for profit”-nya tidak begitu kerasa. Ya mungkin karena di US, bisnis online sudah lebih dewasa, jadi banyak pilihan lain untuk mendapatkan profit selain lewat iklan. Continue reading “Kasak – Kusuk KASKUS”

Kaskus di Sekitar Kita

Dari jaman kuliah, saya sering bercerita kepada teman – teman saya tentang dunia online, mulai dari startup – startup di luar negri, sejarah Google, Facebook, eBay, Digg, Flickr dll sampai dengan situs – situs lokal. Saya bercerita tentang Detikcom, dan beberapa situs “startup” dari Indonesia (kala itu). Tapi saya tidak pernah bercerita tentang Kaskus. Tidak … Continue reading Kaskus di Sekitar Kita

Slank dan Kaskus

Dulu, waktu jaman saya SMP, Slank sangat dekat dengan anak – anak remaja, terutama anak sekolahan. (sekarang saya kurang tahu). Slank bagi remaja seusia saya waktu itu adalah simbol kebebasan, simbol perlawanan, dan sebagai salah satu bentuk identitas. Tas – tas sekolah, bahkan baju sekolah sekalipun dipasangi logo – logo Slank. Mereka , lebih bangga … Continue reading Slank dan Kaskus

Masa Depan Cerah Mobile Web di Indonesia ?

*Sedikit mengulang lagi dari twitter*

Seorang wanita, yang saya kenal sangat dekat, saat ini sedang bertugas di daerah bernama Onan Runggu, Pulau Samosir, propinsi Sumatra Utara. Beberapa waktu lalu dia mengirimkan pesan via YM (Yahoo Messenger), isinya : “Eh baca nggak statusnya si X. Maksudnya apa ya? Aku bingung deh.. “. (Ya, tentu status yang dia maksud adalah status seseorang di Facebook.). Di lain waktu pesannya : “Kok belum masuk ya emailmu kemarin itu? Bolak – balik aku cek gak ada di inbox..”

Anda pernah dengar daerah bernama Onan Runggu? Kalau dari kota Medan, anda butuh waktu sekitar 6 jam untuk sampai di tepian Danau Toba. Setelah itu anda harus menyeberangi Danau Toba dan dilanjutkan dengan perjalanan darat baru tiba di daerah tersebut.

Disana jangan berharap ada hotspot gratisan bertebaran seperti di Jogja, atau ISP dengan koneksi unlimited seperti di Jakarta. Akses yang pasti tinggal melalui network GSM. Dan ya, bukan 3G, tapi GPRS. Jadi jelas, di daerah tersebut bukan hal yang umum ditemui seseorang nongkrong sambil browsing menggunakan netbook.

Tapi.. Pada kenyataannya orang – orang disana juga tidak ketinggalan update dunia maya. Mereka tetap aktif ber Facebook ria, baca berita, baca email, dan chatting tentunya. Modal yang dibutuhkan tidak banyak soalnya. Kalau dulu seseorang harus mempunyai komputer dan membayar biaya internet yang mahal untuk sekadar menelusuri internet, sekarang cukup dengan HP yang support OperaMini dan koneksi GPRS hal tersebut sudah bisa dilakukan. Hei.., lagian sekarang banyak banget muncul HP yang harganya terjangkau dengan fasilitas bisa internetan.

Tidak cuma di daerah

Apa cuma di daerah saja pengguna internet mobile aktif ? Continue reading “Masa Depan Cerah Mobile Web di Indonesia ?”