Menggunakan OpenSource CMS atau membuat CMS?

Sudah banyak terjadi perdebatan di berbagai kalangan penggiat TI mengenai penggunaan Open Source CMS (Content Management System). Kalo ngomong dengan programmer PHP murni ada sebagian yang menentang penggunaan OS-CMS. Menurut mereka menggunakan OS-CMS itu membuat orang menjadi bodoh, dan tidak kreatif. Sementara sebaliknya dari mereka para pengguna OS-CMS pun mempunyai alasan : Ngapain repot bikin CMS baru kalo sudah ada tersedia yang siap dipakai, dan malah keamanan serta updatenya terjamin. Dokumentasinya juga tersedia. Siapa bilang jadi gak kreatif, untuk membuat web sesuai dengan keinginan kita / client, perlu banyak kustomisasi pada CMS nya, dan itu terkadang malah lebih sulit. Jadi mana yang dipilih nih ?

Tadi waktu ngenet, habis ujian terakhir (Pengolahan Citra – dengan C++), aku sempat iseng nyari perbandingan WordPress vs Joomla vs Drupal. Akhirnya ketemu satu link *lupa alamatnya*. Ada hal yang bagus yang dia tekankan mengenai masalah klasik ini. Kurang lebih dia bilang gini

Kalo anda atau tim anda adalah tim yang mempersiapkan dan memfokuskan diri pada konten dan perancangan konten, sementara anda / tim anda tidak memiliki tim pengembang untuk membuat dari awal, maka OS-CMS adalah solusi yang tepat.

Tetapi jika anda / tim anda memang pengembang web, dan lebih fokus pada fungsi – fungsi teknis dari web, maka membuat web dari nol adalah yang tepat.

Menurutku hal ini bener banget. Anggap seperti ini, anda adalah menjabat sebagai Ketua Humas dari suatu organisasi sosial. Kemudian anda ditugaskan untuk menjalin hubungan dengan pihak luar melalui dunia online. Kemudian dibuatlah konsep yang sangat dalam mengenai strategi komunikasi melalui web ini nantinya. Seperti apa kontennya, apa kategori yang ada, siapa saja yang menjadi kontributor, apa tema bulanannya, bla..bla..bla. Dan dana yang diberikan kepada anda sangat minim, katakanlah hanya dana hosting + biaya internet.

Nah pada kenyataannya anda sendiri mengerti PHP+MySQL+CSS, dan jika mau berusaha tentu saja anda bisa membuat web secara custom dari nol untuk menyelesaikan misi tadi. Tetapi apakah ini solusi yang tepat? Kalo aku di posisi itu sih, tentu saja lebih memilih untuk menggunakan OS-CMS. Dengan OS-CMS anda sudah memangkas 80% dari kerja anda di web ini secara teknikal. Dan anda bisa fokus ke konten dan teman – temannya tadi.. Karena dari masalah ini intinya adalah konten tadi dan strateginya.

Lalu bagaimana untuk sekala korporat / enterprise? Sampai saat ini sih aku masih make pertimbangan di atas. Aku sendiri belum punya pengalaman di bidang korporat / enterprise, jadi gak bisa bicara banyak.

Mungkin bisa mencerahkan.., atau mungkin malah mengaburkan? 😀 peace..!

17 Comments

Add yours

  1. Sebelum memutuskan sesuatu yang detail, kembalikan dulu ke strategi.
    Perhatikan percakapan imaginatif antara Tukul dan Okto di bawah ini:

    T (Tukul): Tujuannya membangun web apa?
    O (Okto): Mendapatkan income

    T: OK. Bagus. Darimana income di dapat?
    O: Hm… dari iklan.

    T: Hebat. Nah, bagaimana agar ada yang mau memasang iklan di sana?
    O: Ya tentu saja situs kita harus banyak dikunjungi orang.

    T: Waaah… pintar. Nah, bagaimana agar situs kita dikunjungi orang?
    O: Ya tentu saja contentnya harus sebagus mungkin, seunik mungkin, dan diperbarui terus menerus.

    T: Waaaah… hebat…hebat….(sambil tepuk tangan ala simpanse).
    O:…. (? \$@+! )… terus apa hubungannya sama CMS?

    T: Apa gunananya CMS?
    O: untuk mengupdate content dong…

    T: pakai CMS opensource bisa mengupdate content?
    O: jelas bisa!

    T: pakai CMS bikinan sendiri juga bisa update content?
    O: bisa!

    T: Lha ngapain buang2 waktu bikin CMS sendiri?

  2. Jadi intinya….? 😀
    Kembali ke….

  3. tergantung kebutuhan dunk ban…. terkadang kan cms ga bisa nyesuain kebutuhan klien… n perlu bikin sendiri…
    nah kalo ga bisa bikin sendiri… mending kita jadi pimpro… trus suruh orang dah… yang bikin… soal presentasi bisa dihandle lah…

  4. Aku setuju dengan pendapatmu, tapi dalam contoh ini kan yang kumaksud adalah ketika kebutuhannya itu sama, solusi mana yang mau dipilih..

  5. kalo aku lebih suka ngoprek CMS yang ada.. 😀

    kadang ada kebutuhan kita yg di CMS tidak tersedia. Nah, tantangannya adalah, bagaimana kita bia memenuhi kebutuhan kita di CMS tersebut? bikin plugin sendiri, selain mengasah otak, juga membuat kita belajar memahami struktur dari CMS itu..

    emang sih, saya berpendapat secara “sistem developer”. kalo untuk content, rasanya blog saya ndak masuk hitungan sebagai konten yg bermutu.. 😀

    intinya, pakailah sesuai kebutuhan. kalo memang mau ngejar konten, pake CMS yg udah ada. tapi kalo pengen belajar dan mengembangkan sistem, bisa dengan berpartisispasi dalam developing CMS itu atau bikin sendiri..

    btw, bikin sendiri itu lebih mudah daripada memodifikasi. karena dengan memodifikasi, kita dituntut memahami skema, algoritma, dan struktur dari yg hendak kita modif. kalo bikin sendiri, kan lebih gampang.. 😀

    btw, saya link ya ini blog.. 😀

  6. Ternyata kita sealiran.. 😀

  7. salam kenal mas..!

    Saya pernah nyoba membangun web dari nol.. tentunya dengan menyediakan interface utk updating jg, serta pengaturan panel2 dan tampilan, walaupun simpel. Karena dulu saya sempat beranggapan begitu sih.. (make CMS bikin bodoh). Tapi dari situ saya jadi belajar betapa salahnya anggapan saya waktu itu. Kendala2nya ya tau sendiri lah.. : kadang stuck untuk pengembangan, karena kerangka awal yg kita buat terlalu sederhana, jadinya kurang bisa fleksibel, trus yang benar2 mengerti ttg web itu cuma yang buat :D, sedangkan temen2 yg ditugasi utk ngisi, kalo nemui kendala jadi gak bisa ngatasin. Akhirnya saya berganti haluan..

    Ya.. paling tidak bisa buat pengalaman, kalo saya gak pernah bikin juga pastinya saya jg bingung kalo berhadapan dengan CMS, terutama pengembangan dan tweaking.

    jadi menurut saya sih sebaiknya:

    = paling tidak pernah pengalaman buat proyek percobaan web dinamis dari nol.. (untuk penerapan ilmu web programming yg dipelajari)
    – utk bikin web yg serius, yg punya visi misi tertentu selain utk tujuan pembelajaran, sebaiknya menggunakan CMS

    mas zamroni said:

    btw, bikin sendiri itu lebih mudah daripada memodifikasi. karena dengan memodifikasi, kita dituntut memahami skema, algoritma, dan struktur dari yg hendak kita modif. kalo bikin sendiri, kan lebih gampang..

    wah.. aku setuju banget sama pernyataan ini!!

    mas.. tukeran link yuk.. tak masukin blogrollku ya..

  8. blokuwot :
    aku sempat iseng nyari perbandingan WordPress vs Joomla vs Drupal
    /blokuwot :

    mas, saget mbantu saya menunjukkan situs2 yang menggunakan cms jumla

    dan adakah hosting grantongan yang menyediakan cms jumla

    kadhos cms wordpress di http://www.wordpress.com

    matur sembah nuwun

    🙂

  9. to Huda : Kunjungan balasan nih ya.. Thanx dah mampir.. 😀
    to mas Bahtiar : Terus gimana mas hasil perbandingannya? Aku dah nyari juga sih perbandingannya, persis seperti mas : wp vs joomla vs drupal, antara wp dan drupal tentu skalabilitasnya beda jauh, tapi selalu joomla yang gak masuk rekomendasi.., kenapa ya.. 😀

  10. share nih… tim gw dulu desain utk kebutuhan klien pake CMS yg dibuat sendiri.. tapi ya itu, meski udah dibuat dokumentasinya, tetep aja.. begitu ganti programmer, tetep pusing harus mempelajari framework yang udah dibuat sebelumnya. Intinya, orang itu jadi belajar baru. Begitu nemu bugs, programmer yg biru tetep aja bingung mau nyari bugs nya dimana.

    kalo skrg, gw prefer pake open CMS spt Joomla. Minimal, begitu gw butuh programmer, banyak orang di Indo ini yg sudah familiar dengan frameworknya. Komunitasnya pun support (mis: id-joomla.com). Mau tanya yg lebih libet ato advance, tinggal tanya ke forum lokal ato international.

    Hanya yg kadang, menurut pengamatan gw, para desainer yg terbiasa memakai CMS open source terkungkung desainnya oleh contoh yg sudah ada. Kreatifitasnya terbatasi. Padahal dengan CMS spt Joomla ato Drupal (ato bahkan WordPress), mau desain spt apapun gak usah dipikirin, Pasti bisa deh diakal-akalin.

    Kelemahan open source CMS, ya itu, kita harus update bugs yg dibuat oleh third party component/module secepat mungkin begitu release. Trus karena pola frameworknya udah umum, kadang jadi sasaran hacker (meski tentang ini pun sudah banyak tutorial utk mengantisipasinya).

  11. Saya sih prefer Drupal.. , soalnya dah kadung belajar mendalam ini duluan mas.. Tp beda dengan id-joomla, drupal-id sepertiyna komunitasnya tidak begitu besar di Indonesia. Untuk itu terpaksa cari bantuan harus “ke luar negri” terus..

  12. ya emang buat web dari nol lebih buat kita kaya pengalaman, walo lebih lama ngerjakannya…
    tapi ahir2 ini bnyak penyedia jasa desain web yang menggunakan OS jadinya tarif yang ditawarkan gila2an… kalo kita buat dari nol otomatis biaya produksi lebih mahal…kita kalah saingan soal harga… gimana menurut mas ato rekan2 lainnya…?

  13. @wawan : Menurutku itu tergantung kebutuhan si client kan.. Kalau di cuma butuh sekadar website yang bisa update berita dan ada halaman profil, pake OS CMS aja. Yang penting main di desain aja..

    Btw, gak cuma OS-CMS yang disediakan penyedia jasa layanan web kan? Ada juga yang membuat CMS nya sendiri, tetapi Theme / Desain nya pake yang download dari internet juga.. Betul gak om? He..he

  14. lebih pilih coding sendiri alias bikin sendiri, karena saya paling males mempelajari struktur/framework orang lain, klo buat sendiri, bisa suka2 kita, modirubah 180 derajat jg bs, karena kita udah tahu celah2nya…walaupun kita ngoprek sebuah cms tetap saja yg mengerti sebuah cms itu ya penciptanya sendiri, kemungkinan mengalami perubahan yg signifikan kecil.. hanya pendapat dari newbie aja sih ^_^

  15. thanks infonya, kembali kebutuhan dan kondisi yang ada sih, menurutku sih mau pake cms ok, bikin sendiri juga ok, semuanya bagus & punya kompensasinya masing2..kalo aku sih lebih prefer bikin sendiri, karena cuman bikin personal blog aja, gak perlu bagus2 amat..heheheh..salam

  16. belajar CMS dari dasar bisa liat di mana Gan??

    thnks…………

  17. No comment deh… w juga masih binggung… soalnya w juga masih tanya2 tentang web w sendiri (Mau dibawa kemana… design web ini ???)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *