Linux Itu Udah Gak Gratis Susah Lagi Nginstallnya !

Seseorang : “Om.. , punya CD Linux gak? Aku minta ya.. Kan Linux gratis..” (sambil senyum – senyum gak jelas)

LabanUx : “Linux nya gratis bos.., tapi CD nya ya beli lah.. ” (curiga bakal panjang nih pembicaraannya..)

Seseorang : “Ahh.. Berarti bohong tuh cerita – cerita orang kalo Linux gratis. Katanya Linux itu gratis. Nyatanya beli juga.. ”

LabanUx : (dalem hati) “CD nya yang bayar…!!!”

Seseorang : “Terus kemaren aku dikasih tau temen buat liat – liat distro Linux di Distrowatch.com. Tau gak, disitu Linux dijual lho.. Malah di situsnya RedHat sama Mandriva, harga Linux nya mahal – mahal.. Berarti bo’ong dong cerita – cerita kalo Linux itu gratis..”

LabanUx : “Linux itu kernel bos. Inti dari OS. Linuxnya sendiri tetep gratis, kamu bisa download bebas dari kernel.org. Dari kambing.ui.edu juga bisa. Nah yang dijual sama RedHat, Mandriva, atau SuSE itu layanan lainnya. Misal : layanan support, atau program lain yang dibuat sama distro tersebut untuk memudahkan user nya pakai Linux. Karena program itu yang buat mereka sendiri, ya terserah mereka.” (dengan gaya sok intelek)

Seseorang : “Mmm.., dasar pembohong.. Intinya gak gratis berarti.. ” (Sambil ngelus – ngelus dagu.., pede..) Continue reading “Linux Itu Udah Gak Gratis Susah Lagi Nginstallnya !”

Jamendo.com – Sebuah Contoh Nyata Musik Gratis dan Legal

Jamendo.comDulu saya sempat menulis sebuah konsep tentang kira – kira seperti apa industri musik(Indonesia khususnya) nantinya. Silahkan dibaca disini. Detail konsepnya memang tidak saya tulis. Tetapi intinya saya menginginkan (atau ingin membuat) situs yang berisi koleksi lagu – lagu (baik dalam format mp3 maupun ogg) dari musisi – musisi Indonesia. Tetapi bukan yang bajakan, atau ilegal. Melainkan legal. Jadi yang saya harapkan si pemilik lagu sendiri yang mengupload lagunya disini. Dan disediakan bebas untuk didownload secara gratis. Dan lebih jauh lagi, saya menginginkan agar website ini harus dibangun di atas sistem operasi Linux, dengan software – software legal. Untuk hal ini saya tidak tahu apakah Jamendo juga melakukan hal yang sama, mengingat pendirinya juga adalah seorang Linuxer (founder dari Lynucs.org). Ia juga teman dari Gael Duval (pendiri distro Mandrake Linux), yang sudah keluar dari Mandrake dan membuat distro baru Ulteo.

Sebagian musisi mungkin akan khawatir dengan hak cipta lagu dalam website Jamendo tersebut. Tetapi ini bisa ditangani dengan model lisensi dari Creative Commons License. Sedangkan mengenai bagaimana si musisi tersebut mendapatkan royalti/bayaran/ atau apapun yang intinya adalah “penghargaan” atas karya ciptanya, bisa dibaca pada tulisan saya tadi itu. Jamendo sendiri menyediakan opsi bagi hasil dari iklan di websitenya (dengan ketentuan tertentu) bagi musisi dan donasi dari user yang mendownload website tersebut.

Jamendo.com sendiri bagi saya merupakan “A Proof of Concept” dari apa yang saya bayangkan. Dan Jamendo melakukannya dengan sangat baik. Dan tidak hanya bagaimana musisi mendapat uang atas hasil karyanya yang di jelaskan dengan transparan, tetapi bagaimana Jamendo menghasilkan uang dari website nya tersebut pun dijelaskan.

Bagi para musisi, di Jamendo.com anda bisa mengupload lagu – lagu hasil karya anda sendiri. Syaratnya Continue reading “Jamendo.com – Sebuah Contoh Nyata Musik Gratis dan Legal”

Lebih dalam Tentang Ubuntu

UbuntuPada awalnya saya sedang mencari dokumentasi tentang MEPIS. Tetapi akhirnya malah kesasar pada tulisan tentang Ubuntu. Ada beberapa hal yang saya baru tahu (lebih detail), mungkin para ubuntuers juga ada yang belum tahu :

1. Ubuntu LTS (Long Term Support)

Rilis Ubuntu dengan label LTS (seperti : Dapper Drake), berarti rilis ini akan disupport oleh Canonical selama 3 tahun untuk desktop, dan 5 tahun untuk server. Tetapi support ini hanya untuk update security, jadi bukan update aplikasi. Inilah yang menyebabkan MEPIS yang sempat mengganti basisnya dari Debian ke Ubuntu, tetapi akhirnya kembali menggunakan Debian sebagai basis distronya. Continue reading “Lebih dalam Tentang Ubuntu”

Canonical Inspirasi Model Perusahaan OpenSource bagi Drupal (dan Kita?)

Drupal CMSDries Buytaert, pencipta dari Drupal CMS (Content Management System) baru saja mendirikan perusahaan startup, Acquia. Bidang perusahaan ini tentunya masih di seputar Drupal. Lebih lengkapnya bisa dilihat di FAQ nya.

Drupal sendiri berlisensi GPL, sama seperti Linux. Dan Drupal juga mempunya varian (distro), salah satunya (dan satu – satunya yang saya tahu) CivicSpace. Jika di Linux distro satu dengan yang lainnya yang membedakannya adalah paketan software – software yang dibawanya (termasuk manajemen paketnya), di Drupal pun seperti itu. Perbedaan CivicSpace dan Drupal adalah paketan modul – modul yang menyertainya.

Saya sendiri dulu juga sempat bertanya – tanya, banyak perusahaan pengembang web & Drupal Support yang berkembang dan telah terbukti menghasilkan bisnis yang bagus. Di antaranya adalah Lullabot, yang mengembangkan web MTV Inggris dengan CMS Durpal. Tetapi mengapa si penciptanya sendiri tidak membuat perusahaan serupa, dan tetap asyik saja menjalani kuliah PhD nya. Dan pertanyaan saya terjawab sudah. Bukannya tidak, tetapi belum (walaupun tidak serupa).

Canonical (Ubuntu Linux)

UbuntuCanonical Ltd. sendiri sebuah perusahaan di bidang opensource yang cukup unik. Berbeda dengan pendahulunya yang telah sukses RedHat dan Novell, perusahaan yang digawangi oleh Mark Shuttleworth ini tidak membuat edisi enterprise dan edisi umum (public). Tetapi Continue reading “Canonical Inspirasi Model Perusahaan OpenSource bagi Drupal (dan Kita?)”

Kami Tak Takut pada Google ! (& Microsoft?)

“We are not afraid of Google!.. from Quintura with Love” Begitulah iklan Quintura.com pada situs ReadWrite.com. Pada awalnya saya bingung, ini maksudnya apa? Apa mereka juga search engine juga? Akhirnya saya tekan Ctrl+Tab di Iceweasel (Firefox di Debian Linux) saya. Dan dugaan saya ternyata benar. Ini adalah search engine. Quintura sendiri sepertinya tidak menggunakan engine … Continue reading Kami Tak Takut pada Google ! (& Microsoft?)

Apt-Web dan Kisah Cewek Cantik

UbuntuBung Fajran mungkin harus membaca percakapan yang terjadi dengan saya ini, sebelum dia membuat suatu aplikasi yang sangat mencerahkan Linuxer (Ubuntuers / Debianers?) di Indonesia (apt-web) :

Hari Pertama

Cewek cantik : “Hei cowok cakep, aku mo nginstal Linux nih. Katanya ada distro – distro gitu deh di Linux, terus aku install yang mana dong ?”

Aku (cowok cakep) : “Tergantung cantik.. Itu tergantung kebutuhan. Secara kamu baru belajar pake Linux, bisa pake Ubuntu, ato LinuxMint.” (sok gaul..)

Cewek cantik : “LinuxMint? Jarang denger sih..” (maklum cewek cantik kan gak gaul sama Linux). “Kalo Ubuntu sering denger. Aku install Ubuntu aja deh.. Makasih ya cowok cakep.. ”

Aku : “Ya.. sama – sama cantik, lain kali kalo butuh bantuan calling aku aja deh.. Ehm.., boleh tau no HP nya gak? ato FS?”

Cewek cantik : “Lain kali aja ya..,” sambil berlalu pergi..

Hari kedua

Cewek cantik : “Eh cowok cakep.., ketemu lagi nih. Mo tanya boleh dong.. ” (sambil kedip – kedip genit..)

Aku : “Boleh dong cantik.. ” (tapi gak pake kedip – kedip.., gak pantes..!) Continue reading “Apt-Web dan Kisah Cewek Cantik”

Lowongan Kerja di Google untuk Warga Indonesia

GoogleIseng – iseng baca – baca “About Us” nya Google. Pertamanya cuma penasaran aja lebih detail tentang perusahaan yang ekspansinya sedang gila – gilaan ini. Head to head dengan Yahoo!. Salah satu info menarik tentang perusahaan ini adalah ternyata dia memang tidak punya kantor tetap di Indonesia. Kantor terdekatnya di sekitar Indonesia berada di Singapura. Di Jakarta memang ada kantornya, tetapi hanya sementara.

Oh iya tentang lowongan. Dulu Yahoo! juga pernah buka lowongan untuk warga negara Indonesia. Kali ini ada lowongan dari Google. Posisi yang dibutuhkan adalah sebagai The Indonesia Country Consultant (Temporary). Syarat – syaratnya : Continue reading “Lowongan Kerja di Google untuk Warga Indonesia”

Planet Komunitas Linux Indonesia & Portal Linux

Artikel ini telah diperbaharui, karena ada beberapa informasi yang kurang akurat (duh jadi malu.. 🙁 ) Planet nya Komunitas Linux Indonesia dah diluncurkan. Tepatnya gak tau kapan. Tapi yang jelas udah up. Alamatnya ada di http://planet.linux.or.id. Web ini meng-agregate postingan dari planetnya website komunitas Linux indonesia (ubuntu-id, fedora-id, opensuse-id, dll). Oh iya, web ini space … Continue reading Planet Komunitas Linux Indonesia & Portal Linux

Aku, Linux dan Kawin Cerai

Aku, Linux, dan Kawin CeraiSekitar libur Lebaran, aku cerai dengan Feisty, terus kawin dengan Gutsy. Ternyata rumah tangga kami tidak harmonis.., seringkali terjadi cekcok sebelum kami bisa “bercinta”. Akhirnya, terpaksa aku ceraikan juga si Gutsy. Aku cari pasangan yang emosinya lebih stabil, terbukti tangguh. Akhirnya pacaran dengan Debian, sampai akhirnya nikah dengan Debian.

Ternyata Debian ini terlalu tua untukku. Banyak “sifat – sifat”-ku yang belum dikenali oleh si Debian. Akhirnya aku kawin dengan adiknya yang lebih muda, Lenny namanya. Rumah tangga kami berjalan mulus untuk beberapa saat, sampai akhirnya aku khilaf dan selingkuh dengan si Unstable dari keluarga Debian juga. Akhirnya rusaklah hubungan kami.

Sadar aku khilaf, akhirnya aku mulai lagi hubunganku dari awal dengan Lenny. Mungkin udah keburu sakit hati, di tahap kedua ini Lenny justru seringkali gagal memahami beberapa “sifat”-ku. Saat sifatku yang satu dia “pahami”. Sifatku yang lain tidak dikenalinya. Puffhh.., saatnya cari istri baru sepertinya. Aku belum mau menyerah membina rumah tangga. Continue reading “Aku, Linux dan Kawin Cerai”

Cara Mengatasi Error Install OpenOffice di Debian GNU/Linux

OpenOffice.orgBeberapa waktu lalu, akhirnya switch back ke Distro Linux Debian Lenny. Secara default, berbeda dengan distro lainnya Debian tidak menyertakan OpenOffice. Paket OpenOffice sendiri tersedia di repositori nya Debian. Tetapi sayangnya, OpenOffice ini membutuhkan paket lain, yaitu ttf-opensymbol, yang mana ketika diinstal baik dengan APT ataupun Synaptic biasanya error.

Pesan error nya kurang lebih seperti ini :

/usr/share/fonts: skipping, 0 fonts, 3 dirs
/usr/share/fonts/X11: caching, 0 fonts, 6 dirs
/usr/share/fonts/X11: failed to write cache
.... dst..

Cara mengatasinya adalah Continue reading “Cara Mengatasi Error Install OpenOffice di Debian GNU/Linux”

Desain Web KPLI Jogja (Jogja Linux) yang Baru

Desain baru untuk web Jogja Linux sudah selesai kubuat (versi 0.2). Sebelumnya desainnya masih berbasis old-style (versi 0.1). 3 kolom, menu kiri – menu kanan, dan konten di tengah. Tetapi setelah mempelajari berbagai literatur tentang desain user interface (web maupun desktop application) akhirnya aku edit lagi mockup nya hingga menjadi versi 0.2 seperti sekarang ini. … Continue reading Desain Web KPLI Jogja (Jogja Linux) yang Baru