Rijut.com–Lebih Serius

Di blog pribadi saya ini sejak bertahun – tahun lalu, saya sudah sering menulis berbagai hal seputar dunia website baik dari sisi teknis maupun “bisnis” (mungkin kaya blog tentang startup kalau di jaman sekarang ya). Beberapa bulan lalu akhirnya untuk tema tersebut saya pisahkan menjadi blog terpisah. Maka dibuatlah Rijut.com. Ya, ada alasan lain juga … Continue reading Rijut.com–Lebih Serius

Sapi Ungu di Jalan Lintas Sumatra

Awal kasus korupsi Gayus terungkap : "Gilaaak..! Parah nih korupsinya orang Pajak..!!" Ketika akhirnya bermunculan kasus yang mirip : "Ohh.., kasus korupsi kaya Gayus itu ya." Awal kasus Hambalang terungkap : "Gilaaak..! Parah nih petinggi – petinggi partai..!" Ketika akhirnya ditemukan banyak petinggi partai yang bermain di proyek negara: "Ohh, petinggi partai yang main proyek … Continue reading Sapi Ungu di Jalan Lintas Sumatra

I am a programmer, and I have no life

Kalimat ini beberapa kali saya temui di gambar – gambar lucu yang disebarkan teman – teman saya. Ini setengah bercanda setengah serius sih ya. Karena memang ada beberapa orang yang begitu cinta dengan programming. Sehari – hari bekerja sebagai programmer. Kemudian karena batas waktu proyek, seringkali harus bergadang hingga larut malam untuk meneruskan coding. Ketika … Continue reading I am a programmer, and I have no life

Analogi TV Kabel dan AdPop dari Telco Samakah?

Ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya mengenai AdPop Telkomsel. Thanks to Ari Wahyuutami, sekarang saya tahu istilah resminya adalah “interstitial ad” 😀 Ringkasan dari tulisan saya sebelumnya itu adalah “Tidak adil bagi pengguna telco jika mereka harus dikenai AdPop ini. Pengguna sudah bayar untuk mengakses internet.”  Lalu kemudian sebagian berargumen : “Bukankah analogi nya … Continue reading Analogi TV Kabel dan AdPop dari Telco Samakah?

Misteri AdPop Telkomsel (Berikutnya XL ?)

imageSaya pengguna kartu Halo dari Telkomsel, dan berlangganan paket TelkomselFlash. Beberapa minggu terakhir setiap saya browsing di ponsel saya, ketika pindah dari satu halaman ke halaman lain seringkali diarahkan dulu ke AdPop Telkomsel. Ini adalah page dari Telkomsel yang isinya iklan. Di ponsel saya sih, bisa dibilang tak pernah muncul iklannya. Tapi saya baca di internet sebagian besar melihat iklan KakaoTalk disitu.

Saya mengerti cara kerja iklan di media digital (saya pernah bekerja di bidang itu *sort of*). AdPop di Telkomsel ini (awalnya), saya duga seperti jaman iklan di Friendster. Ketika itu jika anda berada di satu halaman (katakanlah halaman profil anda), kemudian anda klik profil teman anda. Sebelum anda sampai di halaman profil teman anda, anda akan dibawa dulu ke satu halaman yang berisi iklan. Biasanya bentuknya berupa sebuah banner-ads full satu halaman (bisa JPG ataupun Flash). Di pojok atas ada tombol “skip”, untuk melanjutkan langsung ke halaman yang dituju. Banyak pengunjung Friendster yang awam tidak mengerti ini. Sampai di halaman iklan mereka bingung, jadinya mereka akan klik banner yang muncul tersebut. Ini praktek pemasangan iklan yang sangat mengganggu menurut saya.

Saat ini pun, jika saya membuka website Forbes di ponsel, masih ada model iklan seperti di atas. Walaupun saya sendiri belum pernah melihat iklannya. Biasanya hanya berupa halaman kosong, lalu ada tombol skip. Nah, AdPop Telkomsel juga bekerja dengan cara ini.

Jenis iklan seperti di atas, biasanya disediakan oleh Media Agency. Pada dasarnya seperti ketika menggunakan Google AdSense. Media agency akan memberikan satu script untuk dipasang di website client mereka. Secara otomatis sistem iklan di atas akan bekerja. Si pemilik web tentu akan mendapatkan bayaran dari iklan tersebut (bisa per-klik, per transaksi, berdasarkan jumlah tampilan, dll).

**Ya, tidak selalu media agency juga sih. Kalau website nya besar, bisa jadi mereka akan develop sendiri platform itu di situs mereka.

Nah, untuk dua kasus di atas (Forbes dan Friendster), iklan tersebut “terselip”, memang karena Friendster dan Forbes memasang iklan jenis tersebut di website mereka. Jadi, kalau kita merasa kesal ketika menemukan iklan tersebut, kita bisa protes ke masing – masing website.

Nah, kembali ke AdPop Telkomsel. Sejauh yang saya ingat, AdPop Telkomsel muncul ketika saya membuka Kompas.com di ponsel. Asumsi awal saya.. “Oh.., Ok, berarti Kompas.com yang memang memasang AdPop Telkomsel di mobile-site mereka”.  Tetapi kemudian di internet saya menemukan ada yang menemui AdPop Telkomsel ini ketika membuka Facebook Apps. Dan ada yang menemukannya juga ketika membuka situs dari US (saya lupa apa).

Ini membuat saya penasaran, jangan – jangan AdPop Telkomsel ini “diselipkan” oleh Telkomsel sendiri. Jadi situs apapun yang kita buka, Telkomsel bisa “menyelipkan” AdPop ini ketika berpindah halaman. Di akun Twitter mereka sendiri, Telkomsel menyatakan AdPop ini dipasang oleh situs yang kita kunjungi. (1. http://storify.com/amasna/conversation-with-barkah-and-telkomsel 2. https://twitter.com/Telkomsel/statuses/321514134787203072)

Saya akhirnya mengirim email resmi ke CS Telkomsel. Saya tanya seperti ini : “Saya bingung, ini AdPop Telkomsel muncul karena website yang saya tuju memasang ini, atau karena dari jaringan Telkomsel nya ya?”

Lalu jawaban mereka malah membuat saya lebih penasaran : Continue reading “Misteri AdPop Telkomsel (Berikutnya XL ?)”

Mengapa Bulha Menjadi Anggota DPRD

Berikut profil Bulha : Profesi : Pemilik saham di berbagai bisnis kecil dan menengah (ternak lele, toko handphone, developer rumah, warnet, dll). Non-Profesi : Aktif di berbagai organisasi keagamaan, dan kepemudaan. Status : Beristri, anak 1. Lingkaran sosial : Dekat dengan berbagai tokoh penting di berbagai lapisan (berkat kemampuan bersosialisasi dan keaktifkan di berbagai organisasi). … Continue reading Mengapa Bulha Menjadi Anggota DPRD