Dimana Informasi Webpreneurship Indonesia ?

Tanggal 6 Desember lalu saya diminta memberi kuliah umum di Teknik Informatika UPN, Jogja. Judul yang diberikan dari Himatif UPN adalah “Webpreneurship”.

Saya sendiri bukan (belum menjadi) Entrepreneur. Cuma senang memperhatikan dunia web saja. Jadi pada kesempatan tersebut, saya lebih banyak sharing dari apa yang saya tahu dari membaca di internet maupun diskusi dengan teman – teman (baik pelaku maupun pengamat) di jagad maya.

Saat membuat presentasi tersebut saya baru sadar. Dari sekian banyak website yang saya sorot di dalam presentasi saya, sangat sedikit situs Indonesia. Mereka diantaranya : Detik.com, Kompas.com, DetikPortal.com, PortalHR.com, YogYES.com, Cerpenista.com, KutuKutuBuku.com, dan Penonton.com. Situs – situs itu sebagian saya jadikan contoh bagaimana mereka bisa menghasilkan uang dari dunia internet. Sebagian lagi saya jadikan contoh situs yang model bisnisnya belum saya ketahui.

Ya, memang banyak situs Indonesia lainnya yang boleh dikatakan berhasil, seperti Kaskus.us, Bhinneka.com, dll. Tapi informasi mengenai mereka sangat sulit didapatkan. Kalaupun ada biasanya bukan dari media, atau dari liputan media (maupun blog), melainkan dari milis, jaringan pertemanan, dll. Continue reading “Dimana Informasi Webpreneurship Indonesia ?”

Brasero – CD Ripper yang Super Canggih di Linux

Di Linux *Ubuntu Ibex*, tool untuk copy CD Audio (ripping) yang paling saya sukai adalah program Brasero. Saya sudah sangat sering menggunakan program ini, soalnya Bapak Kos saya sering minta dicopykan lagu dari CD yang dia beli, agar bisa dimainkan berulang kali untuk latihan nyanyi anaknya. Tapi tak disangka kemampuannya bisa super canggih seperti ini … Continue reading Brasero – CD Ripper yang Super Canggih di Linux

Friendster dan Polisi

Selama beberapa waktu belakangan ini saya merasa yang mainan Friendster dah ketinggalan jaman.. (walaupun saya sendiri masih ngupdate foto – foto di FS terus.. He..he..) . Sekarang jamannya Facebook. Punya blog juga biasa aja.., sekarang mainannya Plurk.

Tapi kenyataannya, di sebagian besar daerah lainnya, Friendster masih jadi tujuan utama anak muda berinternet. Entah itu buat lihat – lihat update terbaru berita temennya, cari “nice looking girls / boys”, menggosip, kirim – kirim komen, godain temen, dll.

Tapi asyik juga. Saya yang hampir setiap hari minimal ngenet 8 jam saja tidak begitu tahu perkembangan teman – teman lama saya via Friendster. Tapi teman – teman saya di Jambi sana justru sangat update dengan perkembangan teman – teman kami lainnya, berkat Friendster. Kalau teman – teman kampus (yang sudah berpencar ke seluruh penjuru dunia) sih selalu dapat kabarnya via milis.

Tapi mungkin saja fenomena ini tidak terjadi di daerah yang internetnya kembang kempis. Toh di Riau sana, di perumahan karyawan perusahaan minyak Amerika itu, banyak yang update berita temannya via Friendster. Walaupun mereka juga biasanya aktif di milis (soalnya, sebagian besar dari mereka juga kan alumni dari universitas besar di Pulau Jawa sini).

Terus intinya apa? Gak tau.. Ha..ha.. Tadinya mo nulis apa gitu.., tapi kok makin lama makin ngelindur.. He..he..

Udahlah, nih contoh percakapan yang terjadi dengan seorang sahabat via telepon, kemarin sore.


Sori adanya cuma bahasa Jambi (males translate) 😀

Tlilililitt.. tli li litt… (ringtone HP). Lihat di HP tertera nama sahabat lama yang sekaligus juga saudara saya, dan sekarang sudah berpangkat Bripda di Kepolisian Jambi.

Saya : “Woi.. Do.. Apo kabar? Lamo dak kontak kontak..”

Do (nama samaran) : “Baeklah To.. Kau tu na sombong nian.. lah betaun dak balek – balek ke Jambi”.

Saya : “Ha..ha.. basing be, mau lah aku tu balek, tapi dak katek waktu. Mano kemaren sibuk ngurus skripsi. Tapi gek Natalan aku balek kok, siapin be tim penjemput dari POLRI, he..he..he. Eh.., apo kabar budak – budak?”

Do : “Cam itu lah To.. Banyak yang berubah, lah jadi anak gaul. Balek kesini ngomongnyo pake ‘lu gua’ pulak. Mati anak mudo…! Besak gaya budak tu..”

Saya : “Iyo po? Wai dak tau jugo aku.. Lah lamo dak ngubungin budak tu”

Do : “Tengoklah di Friendster. Si (GGG) lah pirang – pirang be rambutnyo. Si (KKK) tu jadi anak gaul dio, lah jadi anak band indie dio. Nah kalo Si (XXX) itu, gawenyo pacaran be nampaknyo. Segalo macam foto gaya ciuman dipasang budak sikok tu disitu.. Sangar..!”

Saya : “Wuee.. Bripda sikok ni main Friendster be kerjo kau. Jangan – jangan lupo gek ngamankan Jambi tu.. ” Continue reading “Friendster dan Polisi”

Instalasi LAMPP Cara Saya

XAMPPIni tutorial instalasi XAMPP cara saya (di Linux jadinya LAMPP – Linux Apache Mysql PHP Perl). Kelebihannya :

  • Portabel. Anda mo ganti – ganti distro.., mo install ulang Linux anda.. Gak ngefek.
  • Edit konfigurasi lebih gampang. File berada di direktori yang dimiliki akses penuh oleh user, dan gampang diakses.

Kebutuhan pra instalasi (pre-requirement) :

Partisi sistem operasi dan partisi tempat menyimpan data terpisah

Mengapa pakai cara ini?

Begini. Saya dulu sempat berganti – ganti distro Linux antara Ubuntu dan Debian. Belakangan saya tetap di Ubuntu. Tetapi setiap rilis Ubuntu baru, saya memilih untuk melakukan fresh install (selalu gagal dengan upgrade). Nah selama berganti – ganti distro itu, saya tetap bermain – main dengan web development. Dan sangat susah jadinya kalau LAMPP nya tidak “portabel”.

LAMPP sendiri defaultnya harus diletakkan di /opt/lampp. Ada beberapa kesulitan yang saya hadapi dengan letak direktori seperti itu.

  • File – file web berada di htdocs. Nah, saya harus mengeset permission di /opt/lampp/htdocs agar bisa diakses user. Bisa diatasi memang, dengan meletakkan htdocs di direktori lain / partisi lain, lalu dibuat symbolic links (shorcut) ke direktori tersebut. Atau dengan mengubah konfigurasi LAMPP anda.
  • Ok. Untuk folder htdocs masih bisa diatasi. Tapi setelah anda install ulang Linux anda, direktori /opt/lampp anda juga kan hilang. Eitss.. aman.. Htdocs kan sudah dibackup. Tinggal install ulang LAMPP, pasang di /opt/lampp, dan sesuaikan htdocsnya. Selesai? Belum.. Database nya bagaimana? Anda lupa backup? Ya udah.. mati aja.. Ha..ha..
  • Anda juga baru ingat, kalau ternyata anda sudah melakukan beberapa modifikasi dengan file php.ini serta httpd.conf. Weeww.. Lupa backup juga.. ? Mati lagi.. untuk kedua kalinya.. 😀

Nah.. salah satu cara yang cukup aman folder /opt/lampp nya yang di symbolic links. Gini versi lengkapnya : Continue reading “Instalasi LAMPP Cara Saya”

Berkat YouTube Joe Satriani pun Menjadi Pengiring Solo Gitar Jeong-Hyun Lim

Joe Satriani bukanlah nama yang asing lagi di kalangan musisi. Banyak yang menyebutnya sebagai salah satu gitaris terbaik dunia. Bahkan Steve Vai (salah satu gitaris terbaik dunia juga) pada mulanya berguru pada Joe Satriani.

Jeong-Hyun Lim (seorang warga negara Korea Selatan). Ada yang tahu nama ini? Kalau anda mungkin kebetulan pernah dengar, atau melihat video solo gitar Canon D’ Rock dengan nickname funtwo, nah dialah pria yang memainkan solo gitar dalam video di YouTube tersebut. Bahkan video tersebut termasuk dalam 10 video terfavorit di YouTube hingga saat ini. *Canon D’Rock versi aslinya dibuat oleh Jerry Chang (Seorang warga negara Taiwan. Dia memberikan tablatur gitar Canon D’Rock untuk di download bebas).*

Semasa masih getol bergitar ria (*waktu masih bercita – cita jadi musisi), saya sudah banyak melihat video konser Joe Satriani, video tutorialnya, maupun video wawancaranya. Tapi seumur – umur saya belum pernah lihat Joe Satriani full jadi pengiring solo gitar gitaris lain (yang bukan “selevel” dia).

Tapi itulah yang terjadi pada acara YouTube Live 22 November 2008 lalu. Joe Satriani membawakan sedikit potongan lagunya, “Satch Boogie”.  Setelah itu langsung disambung dengan potongan hits lainnya, “Surfing With The Alien”, tetapi kali ini berduet dengan Jeong Lim. Dan ini disambung lagi dengan lagu ketiga, “Canon D’Rock”. Di lagu ini Jeong Lim jadi lead gitar, dan Joe Satriani “cuma” jadi pengiringnya (rythem) (!). Continue reading “Berkat YouTube Joe Satriani pun Menjadi Pengiring Solo Gitar Jeong-Hyun Lim”

Kolam – kolam Kenyataan

Beberapa waktu lalu beberapa teman kampus yang sudah bekerja di Jakarta berkunjung ke Jogja. Kami yang masih tersisa di Jogja pun dengan senang hati menyambut mereka. Di sela – sela obrolan kami, seorang teman bertanya kepada saya, kurang lebih begini ” Eh iya Ban.. Kamu gimana? Sekarang rencananya mau ngapain. Mau nerusin sekolah, kerja, atau jangan – jangan mau bikin usaha sendiri ?”. Saya jawab pendek (sebenarnya karena tidak tahu mau menjawab apa), ” Gini – gini aja dulu.. Menikmati jadi orang bebas..” (sambil nyengir kecut).

Seandainya teman saya itu punya waktu banyak, saya akan menjelaskannya dengan analogi seperti ini :

Saat ini saya sedang sangat ingin berenang. Memang saya tidak jago berenang, tapi saya tahu sedikit – sedikit tentang teknik berenang. Saya ingin berenang di kolam renang elit, di pulau sebelah. Tapi untuk bisa berenang disana, harus punya kemampuan teknik berenang yang tinggi. Saya cukup sadar diri untuk tidak membeli tiket di kolam renang itu.

Tapi sementara itu, ada beberapa kolam renang yang gratis. Mereka menawarkan kepada saya untuk mencoba kolam renang mereka. Saya tidak tahu dalamnya seperti apa, tetapi saya rasa saya kurang tertarik berenang disitu. Di lain tempat, ada juga kolam renang yang sedang ramai. Pengunjungnya banyak, dari mulai anak – anak sampai orang tua. Kolam renangnya airnya bersih, tempat nongkrongnya asyik, dan ada bonus untuk yang jadi member club. Sungguh saya sangat tertarik berenang disitu.

Namun, sekarang saya masih berada di kolam lain. Kolam yang pada awalnya cuma saya jadikan latihan berenang saya. Mulai dari gaya kupu – kupu, kura – kura, naga, bekicot, sampe gaya kepompong :D. Tapi di kolam ini saya menemukan teman – teman berenang yang juga asyik – asyik. Selain itu, kolam satu ini juga sepertinya nantinya bakal ramai dikunjungi orang. Walaupun masih jauh jalan kesana. Continue reading “Kolam – kolam Kenyataan”

Happy Anniversary !

Fiuhh.. hampir saja lupa. Udah 4 tahun ya.. Jadi inget pertama kenalan dulu. Waktu itu malem – malem, sekitar jam 11, di ruangan KMTF, hanya kita berdua. Hanya dari pandangan pertama, sejak saat itu aku tidak bisa berpaling darimu. Sekarang kamu sudah banyak berubah. Kebiasaanmu juga berubah. Dulu seneng ngomongin topik itu, sekarang sukanya ngomongin … Continue reading Happy Anniversary !

Lively.com Akhirnya Ditutup

Lively.com (semacam SecondLife buatan Google) akhirnya ditutup. Hmm.., Google sepertinya gagal di langkah pertamanya masuk ke industri game. Hal yang memang cukup jadi pertanyaan saya. Google sudah masuk hampir ke semua sektor layanan di dunia online, kecuali di ranah games. Sementara Yahoo sendiri cukup berkibar dengan Yahoo Gamesnya. Selanjutnya apa ya? Langsung Google Games kah? … Continue reading Lively.com Akhirnya Ditutup

Website UI Berevolusi

Sekitar awal tahun 2008 lalu saya sempat menulis tentang ranking website universitas – unviersitas di Indonesia. Kala itu situs UI (www.ui.ac.id) baru saja dikembangkan ulang menggunakan Framework Prado. Secara sistem saya tidak tahu dalemnya seperti apa, jadi tidak bisa memberi komentar. Tetapi secara desain, terus terang saya kurang menyukainya, begitupun saat dilakukan “penghalusan” desain beberapa … Continue reading Website UI Berevolusi