Tentang Twitter Satu Arah

Saya sering membaca tulisan dari orang – orang yang berkecimpung di dunia digital, yang “mengecam” maraknya perusahaan yang menggunakan asset digital (Facebook, Twitter, YouTube), dll tetapi hanya satu arah. Menurut mereka, social media itu harusnya dua arah. Penggunaan satu arah itu, salah kaprah.. Perusahaan – perusahaan ini harusnya aktif menggunakan Facebook, Twitter dan YouTube nya … Continue reading Tentang Twitter Satu Arah

Mengapa Terjun ke Bisnis Online (Website) ?

Saya batasi dulu, yang saya maksud bisnis online (website) dalam tulisan ini : Bisnis yang pemasukan utamanya adalah dari online (misal : dari iklan di webnya, membership berbayar, dsb). Jadi yang bisnisnya utamanya adalah jualan produk dan online-nya “cuma” jadi tempat promosi saja dan transaksi tetap offline bukanlah yang saya maksud. Untuk yang berjualan di online (e-commerce, tiket, jasa reservasi, dll) juga bukan yang saya maksud. Kalau contoh riilnya, bisnis online yang saya maksud : Detik.com, Kaskus.us, KapanLagi.com, Koprol.com, Flickr.com, YouTube.com, Twitter.com, Facebook.com, Pinboard.in.

Nasihat

Oke, lanjut.. Nah jadi, sejak sekitar 5 tahun lalu, saya sering mengamati dunia bisnis online baik lokal maupun luar (tulisan2 jaman itu masih ada di blog ini). Beberapa “sabda” yang dari jaman itu hingga sekarang selalu saya dengar adalah : “Jangan ragu – ragu masuk ke bisnis online di Indonesia… Marketnya sangat besar.., potensi bisnisnya juga sangat besar.. bla..bla..”. (1)

Kemudian biasanya diikuti dengan nasihat : “Inget, bisnis online itu tidak melulu sumber pendapatannya dari iklan, masih banyak model bisnis lainnya, misal : layanan berbayar (seperti 37signals.com), konten premium (seperti DetikPortal.com), and the bla.. and the bla..” (2)

Anehnya, paradoks dengan nasihat di atas, pihak – pihak yang sama (luar negri maupun lokal) juga mempopulerkan ini : “Budget beriklan di online itu sekarang naiknya pesat sekali.., sudah naik jadi _sekian_ persen.” Atau yang seperti ini : “Ada sekian Milliar rupiah budget iklan dari perusahaan – perusahaan di Indonesia dan tiap tahun makin besar nilainya. Hampir semuanya masuknya kesitu – situ juga (portal berita), jadi peluang nya masih besar..” (3)

Skeptis

Teman – teman saya mungkin menganggap saya selalu pesimis soal dunia bisnis online Indonesia. Tapi, saya sendiri sebenarnya merasa saya mengambil sikap skeptis, tapi tetap optimis. Nah berhubungan dengan 3 poin di atas, ini yang mau saya bahas :

(1) Iya.. benar.. marketnya besar.. ada 30-40jt-an pengguna internet di Indonesia (di tahun 2006 dulu diperkirakan baru ada 18jt). Untuk poin ini saya setuju.

(2) Nah untuk poin ini saya masih skeptis. Saya jaman dulu sempat memegang teguh nasihat (2), sehingga sebegitu bencinya saya dengan banner-ads. Seperti di film The Social Network itu, mereka juga anti banget dengan banner ads toh.. (waktu nasihat itu saya dengar, Friendster masih jadi raja soc. network). Tapi nyatanya memang sumber pemasukan paling real itu ya iklan (ads), entah apapun itu bentuknya : tulisan berbayar, banner image, teks, contextual text, link dsb.  (Facebook pun sekarang memasang ads toh… Twitter juga menampilkan ads (dalam bentuk promoted hashtag)).

Iya saya tahu.. kalau efektifitas banner ads itu (katanya) cuma sekitar 2,8%, tapi itu bukankah kalau usernya nggak targeted?  Kalau ngiklan obat diabetes di situs komunitas penderita diabetes lebih efektif dong harusnya ya.. Toh.. situs e-commerce juga (katanya) tingkat konversinya juga paling pol cuma 2%.. bahkan untuk yang sekelas Bhinneka.com yang sudah dipercaya.

Pertimbangan lainnya, situs yang secara trafik memang luar biasa : Detik.com, Kaskus.us, KapanLagi.com, LintasBerita.com dll, sumber pemasukannya dari iklan juga bukan? Kompas.com (yang dibackup group sebesar Kompas Gramedia) pun 70% pemasukannya disumbang oleh halaman depannya (saya lupa baca soal ini dimana), yang berarti 70% nya itu sudah pasti ads (atau saya yang salah tangkap?). Continue reading “Mengapa Terjun ke Bisnis Online (Website) ?”

Susahnya Web 2.0 di Indonesia

Adakah web 2.0 buatan anak negri ini yang sukses mendulang Rupiah? Cobalah tengok kisah Fupei.com yang begitu sulitnya berjuang untuk bisa berhasil seperti MySpace, Friendster atau Facebook di Amerika sana. Wawancara dengan GATRA Koran Tempo (sayang saya tidak punya account, jadi tidak bisa mengakses tulisannya) Pikiran Rakyat Bandingkan dengan Detikcom, Bisnis.com, Kompas.com, PortalHR.com dll yang … Continue reading Susahnya Web 2.0 di Indonesia

Melihat Trafik Semua Situs di Statbrain.com

Sampai saat ini cukup sulit menemukan layanan gratis yang menyediakan data trafik kunjungan suatu situs, yang bisa diakses secara umum. Memang ada Alexa, ataupun Compete, tetapi ini cuma untuk website yang trafiknya cukup besar. Tetapi beruntung, tanpa sengaja saya menemukan situs lain lagi yang menyediakan layanan data trafik suatu situs, yaitu Statbrain.com.

Sebagai perbandingan, trafik Detikcom, Kompas.com, dan OkeZone jika dibandingkan di Alexa, hasilnya bisa dilihat disini. (ada ulasannya juga)

Sementara itu dari Statbrain hasilnya :

  • Detikcom : 2,270,139 visits per day ! (edan…)
  • Kompas.com : 505,650 visits per day
  • OkeZone.com : 340,218 visits per day
  • Kaskus.us : 2,281,183 visits per day (ternyataDetikcom kalah ya?)

Tapi saya cukup kaget waktu melihat ini :

TheJakartaPost.com – Redevelop, Redesign & Get Defaced ?

Ok.. ok.., gak usah protes, memang gak di deface kok. Cuma diselipkan tulisan saja. Awalnya saya baru tahu kalau web The Jakarta Post baru ganti desain dari blognya bung Aria Rajasa. Iseng – iseng lihat webnya, dan penasaran situs ini dibangun pakai apa. Seperti biasa, saya lakukan cara kuno buat tahu apa engine dibelakang web … Continue reading TheJakartaPost.com – Redevelop, Redesign & Get Defaced ?

Meninggalnya Soeharto, Hidupnya Media Berita Online

Mantan presiden RI ke-2, Soeharto telah meninggal dunia. Seluruh media ramai memberitakannya. Mulai dari media radio, televisi, cetak, dan tentunya media online tidak ketinggalan. Saya tidak ingin membahas polemik seputar kematian Soeharto. Yang menjadi perhatian saya adalah media yang memberitakannya. Mulai dari kabar meninggalnya Soeharto di RSPP 27 Januari lalu, sekitar pukul 13.00, bisa dikatakan … Continue reading Meninggalnya Soeharto, Hidupnya Media Berita Online