Tentang Twitter Satu Arah

9 thoughts on “Tentang Twitter Satu Arah”

  1. Menarik om okto 🙂 Di @NGIndonesia kemaren brg om @daustralala sempat ada beberapa diskusi dibuatkan beberapa akun baru terkait hal di atas. Semacam ada yg khusus berita, promo majalah, dan event.

    Cuma ya itu masalahnya, akan lebih ribet dan butuh usaha extra 🙂 Utk kasus kompas dot com yg masif di atas 1 juta akan berasa bener repotnya apalagi kalau mentionnya banyak. Kalau saat ini utk akun NGIndonesia masih bisa utk respon 2 arah karena memang ada pengembangan utk komunitasnya. Sedangkan kompas.com khan murni situs berita tanpa (mungkin) ga dibuatkan khusus komunitasnya. Atau mungkin memang dipisah perchanel, seperti kompasiana, kompas Images dll 🙂

    Kalau dalam ini saya masih pada “kepercayaan” bahwa twitter masih dan memang diperuntukan utk komunikasi 2 arah. Dimana kembali ke ide awalnya dengan konsep selebriti dan berkembang penggunaannya di Indonesia dengan beragam fungsi.

    masalahnya adalah sejauh mana kita kuat dan mampu membalas respon dengan cepat. Kadang yg jadi masalah mention yg banyak namun twitter yg error ga bisa merekap dan mengarsip mention kita dengan baik sehingga lewat deh 🙂

    Kira2 itu opini dari saya agan okto 🙂

    Salam
    @purwoshop

  2. Halo Kang..! Lama tak bersua 😀
    “masalahnya adalah sejauh mana kita kuat dan mampu membalas respon dengan cepat” <-- nah inilah inti masalahnya. Makanya dengan ide saya tadi, kalau ada satu akun khusus untuk ini, dan respon ke akun ini disimpan di sistem lain (tidak bergantung ke Twitter), akan lebih baik menurut saya. *kapan kopdar lagi..? 😀

  3. Hmm.. kalau sekedar mengikuti berita, sih, sudah ada teknologi RSS. Memang, terkadang saya juga bingung dengan perkembangan media sosial.

  4. setuju, penggunaan akun satu arah hanya menghabiskan resource internet >_<
    Company yg membuat akun seharusnya sadar kalau akun itu adalah identitas company, dan mereka harus belajar menghandle identitas mereka dengan baik.

  5. Saya sependapat pak. yang salah kaprah menurut saya, misalnya ada akun Twitter Idola dimana adminnya sibuk Follback para followernya. Menurut saya juga si admin kurang faham penggunaan Twitter idola itu sendiri. Sejatinya komunikasi dua arah dapat dilakukan cukup dengan mention saja. Jika tidak memungkinkan karena banyaknya mention yang masuk, bisa juga dengan cukup satu Tweet yang bisa mewakili atau menjawab mention2 dari follower yang masuk.

  6. Kalau RSS semua konten di web tersebut masuk ke RSS reader. Kita enggak bisa filter.. Jadinya overload konten.

    Tapi kalau dari Twitter, link2 yang dipost itu sebagian besar memang adalah link2 yang menarik. Jadi lebih sedikit jumlahnya, dan kita dapat link2 yang menarik saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *