Geliat Okezone.com – Redesign, Platform Citizen Journalism dan Forum, serta Performa Bisnisnya

Okezone.com kembali tampil dengan desain baru. Gak baru-baru banget sih, desainnya di akhir 2014 hampir-hampir mirip ini juga sepertinya. Tapi ini jelas udah jauh beda dengan desainnya di tahun 2008. Ketika mengunjungi Okezone.com, di bagian atas kita pertama kali akan disuguhkan dengan banner raksasa. Eye catching. Tapi menurut saya terlalu besar malah. Emang lebar yang … Continue reading Geliat Okezone.com – Redesign, Platform Citizen Journalism dan Forum, serta Performa Bisnisnya

Anak Ahensi dan Client-nya

Karyawan di Digital Agency, atau biasa disebut juga “anak ahensi”, harusnya memang exist lah ya di media sosial. Client nya? Belum tentu. Jadi, tak jarang sejak dulu saya menemukan anak ahensi suka post di medsos mereka tentang client-client mereka (#nomention pastinya). “Eh begoo.. kalau kirim email jam 3 pagi, ya siapa yang bacaaa gembel..” “Oh … Continue reading Anak Ahensi dan Client-nya

MatahariMall.com – Bocoran Tampilan (Lagi), Engine dan Kisah Masa Lalunya

Beberapa waktu lalu sempat diberitakan tentang “bocoran” tampilan MatahariMall.com di Techinasia dan DailySocial. Sempat “live” sebentar, tapi link-link nya masih gak jalan. Lalu sebentar kemudian kembali ke halaman “coming soon”-nya. Nah malam ini barusan saya iseng buka situsnya, dan keluarlah tampilan di atas. Saya sempat mengira MatahariMall.com sudah live. Tetapi ketika saya buka masing-masing link … Continue reading MatahariMall.com – Bocoran Tampilan (Lagi), Engine dan Kisah Masa Lalunya

Para Gadis dan DNS Server

“Eh nanti lunch di mall yuuk cyiin..” “Yukk.. yuk.. Mumpung gue agak santai nih. Email gue sepi.” “Jalan sekarang aja apa ya? Gue udah beres sih..” “Yukk, cusss..” Para gadis-gadis AE (Account Executive) sumringah bersiap berangkat ke mall. Hanya berjumlah 5 orang, mereka cukup menggunakan 1 mobil. Waktu masih menunjukkan pukul 11.15. Tim IT yang … Continue reading Para Gadis dan DNS Server

Jangan Pernah Percayakan Urusan Domain Anda ke Pihak Lain

  Prinsip utama ketika memiliki domain adalah, pastikan domain tersebut semaksimal mungkin berada dalam kendali anda. Jangan tergantung kepada pihak ketiga, keempat, dst. Yang saya maksud dengan pihak ketiga, keempat dst itu adalah pihak di luar domain reseller. Jadi kalau anda bergantung dengan domain reseller semisal GoDaddy, Name.com, RumahWeb, Qwords, dkk, itu tidak apa-apa. Karena … Continue reading Jangan Pernah Percayakan Urusan Domain Anda ke Pihak Lain

Web Hosting Luar Negri vs Web Hosting Lokal

Hosting Luar Negri

Jadi tiba-tiba satu blog lain yang saya manage kena suspend. Gak ada email gak ada notifikasi. Tiba-tiba saya mau post tulisan keluar pesan account di-suspend. Ini hosting luar negri. Inisial nya H.

Coba login ke portal billing, tidak bisa lagi. Coba submit ticket untuk nanya/complaint, gak bisa login juga. Aneh. Akhirnya masuk ke fitur chat support. Entah kenapa di sini bisa login.

Ternyata kata supportnya, harusnya ada email yang masuk. Akhirnya dia proses di sana agar dikirim ulang. Barulah saya terima emailnya.

Kata emailnya, account saya harus diverifikasi terlebih dahulu. Minta kirim scan ID resmi. Langsung saya kirim. Malamnya saya cek email dapat reply, dia bilang sepertinya waktu register saya via VPN / Data Center lain. Peraturan mereka gak boleh registrasi kalau via VPN / Data Center lain. Betul memang, waktu mendaftar saya sedang menggunakan proxy yang berada di luar negri. Ini karena tuntutan pekerjaan.

Anehnya, waktu registrasi, pembayaran via PayPal, dll tidak ada masalah. Kalau emang gak boleh ya kenapa gak dari awal aja sih ditolak. Ini webnya udah jalan hampir semingguan, tiba-tiba di-suspend. Dan sebelnya, data di hosting itu tidak bisa saya backup lagi. Dikonfirmasi dari team supportnya. Continue reading “Web Hosting Luar Negri vs Web Hosting Lokal”

[Update] Bagaimana Prosedur Penutupan Situs di Indonesia ?

Di negara yang sangat liberal seperti Amerika Serikat (AS) pun, masih ada payung hukum yang bisa menjadi landasan penutupan sebuah situs. Entah karena kasus kriminal, masalah hak cipta, isinya yang menyebarkan kebencian, dll. Padahal AS terkenal sangat menjaga kebebasan berpendapat. Lalu bagaimana di Indonesia?

Sejak sekitar pilpres kemarin, banyak sekali muncul media-media online yang isinya sarat dengan provokasi isu SARA. Ada yang agak halus, tapi tak sedikit yang terang-terangan. Ada yang terang-terangan mendukung kelompok atau profil tertentu, ada juga yang “pura-pura” netral tetapi menjatuhkan kelompok atau figur yang lain.

Tifatul Sembiring, menkominfo kala itu, banyak di-mention di Twitter. Banyak yang mempertanyakan mengapa kalau urusan menutup situs yang digolongkan pornografi cepat sekali, sementara untuk situs-situs fitnah tadi tidak ada tindakan? Jawaban beliau kalau saya ringkas kurang lebih “Nah, dulu saya blokir situs dicela, sekarang malah minta saya blokir situs. Hehe.” Saya lupa kalimat persisnya, coba cek saja di akun Twitter beliau. Continue reading “[Update] Bagaimana Prosedur Penutupan Situs di Indonesia ?”

Membuat Paspor Online di Jakarta

Ini lanjutan dari cerita sebelumnya. Setelah gagal membuat paspor di kampung halaman, akhirnya saya memutuskan untuk membuat paspor di Jakarta saja, tapi baru terlaksana 6 bulan kemudian 😛   Saya mikirnya, kalau di kampung halaman sendiri saja ribet, apalagi di Jakarta. Belum lagi kalau cari – cari info di internet banyak juga cerita ribetnya ngurus paspor.

Ok, jadi saya sebelumnya buka – buka lagi situs Imigrasi untuk mencari prosedur resminya. Dari beberapa teman ada cerita kalau daftar via online lebih cepat dan gak ribet, walaupun di internet banyak juga yang ceritanya kebalikannya.

Berikut langkah – langkah yang saya lewati kemarin :

  1. Dokumen wajib di scan dulu (inget, scan hitam putih.. dan ada maksimum size nya untuk tiap berkas, saya lupa berapa). Dokumen yang saya scan : Kartu Keluarga, KTP, Surat Rekomendasi Kantor, dan Ijazah kuliah.
  2. Sebelum mendaftar online, pastikan dulu komputer yang anda gunakan terkoneksi dengan internet (ya eyalaaah..) + printer (!), karena di akhirnya ada bagian yang harus di-print.
  3. Cari tahu juga tentang lokasi kantor – kantor imigrasi yang akan anda datangi, apa nama resminya (misal : Kanim I Kelas Khusus bla.. bla..). Nanti saya ceritain dibawah soal ini.
  4. Masuk ke situs imigrasi (http://www.imigrasi.go.id) ada menu “Layanan Paspor Online”. Saat tulisan ini dibuat sih, linknya kesini : http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp
  5. Pilih menu “Pra Permohonan Proposal”, isi formnya dan lanjutkan. Oh iya, saya membuat paspor yang 48 lembar. Kata beberapa teman ada negara yang tidak menerima paspor 24 lembar. Teman yang lain bilang, kalau paspor 24 lembar sekarang hanya untuk TKI. Saya enggak tahu juga kebenarannya.
  6. Di bagian upload silahkan upload masing – masing dokumen yang diperlukan.
  7. Nanti ada bagian untuk memilih kapan tanggal mau datang ke kantor Imigrasi dan pilihan kantor Imigrasinya. Tanggalnya itu H+1 lho. Wow.. cepat sekali ternyata via online. Kalau masukin manual kan harus masukkan berkas, datang lagi berapa hari kemudian.
  8. Nah terakhir akan muncul halaman yang harus dicetak. Disini tertera tanggal dan lokasi Kanim yang harus didatangi. Surat ini harus dibawa waktu kesana.
  9. Sebelum berangkat ke kantor imigrasi, pastikan anda membawa semua dokumen aslinya, bahkan yang tidak diupload. (Saya tetap bawa Akte Kelahiran, Ijazah SMP, sampe surat keterangan ijin dari ortu *biar kantor Imigrasinya gak dimarahin ortu saya kalau saya kabur ke luar negri #uhuk).
  10. Tidak perlu bawa fotokopinya, fotokopinya nanti aja di kantor Imigrasi. Soalnya biasanya ada aturan soal fotokopi ini (diperbesar dua kali lah, bolak – baliklah, dsb..)
  11. Saya pilih Kanim Jakarta Barat (di deket stasiun Kota, tepatnya deket lapangan Museum Fatahillah itu). Sampai disana sekitar jam 9 pagi.
  12. Nanya petugas untuk yang online gimana, jawabannya : “Isi formulir dulu mas.., formulirnya di sebelah, gratis kok”. Sampai disini saya mulai skeptis.. Kan sudah input data online, kok ngisi form manual lagi? Wah.. jangan – jangan ini jadinya harus masukin manual. Saya telpon seorang teman, soalnya ceweknya pernah bikin paspor online. Ternyata jawabannya bikin lebih was – was. Setelah mereka datang ke kantor Imigrasi Jakarta Selatan, petugasnya bilang kalau sistemnya lagi gak bisa diakses atau apalah gitu, intinya gak bisa aja. Jadi harus proses manual lagi. Continue reading “Membuat Paspor Online di Jakarta”

Di Startup, Enggak Ada Teknologi yang Terlalu Canggih

[Ini adalah guest post dari Sherief Mursjidi (CTO dari Merah Cipta Media)] Saya menulis ini karena salah seorang dari inisiator startuplokal baru-baru ini post di twitter hal yang menurut saya tidak mendukung startup dan kreatifitas, jadi ingat dulu juga beberapa orang dari inisiator startuplokal, termasuk orang yang sama, post di twitter juga untuk hal yang … Continue reading Di Startup, Enggak Ada Teknologi yang Terlalu Canggih

Tentang Twitter Satu Arah

Saya sering membaca tulisan dari orang – orang yang berkecimpung di dunia digital, yang “mengecam” maraknya perusahaan yang menggunakan asset digital (Facebook, Twitter, YouTube), dll tetapi hanya satu arah. Menurut mereka, social media itu harusnya dua arah. Penggunaan satu arah itu, salah kaprah.. Perusahaan – perusahaan ini harusnya aktif menggunakan Facebook, Twitter dan YouTube nya … Continue reading Tentang Twitter Satu Arah

Spesialisasi di Industri Web (Indonesia)

Membuat website itu sendiri paling basicnya, sudah butuh beberapa teknologi, sebut saja :

  • Web server (Apache/Nginx/Tornado, dll)
  • Database server (MySQL/CouchDB/MongoDB, dll)
  • Server side programming (PHP/Python/Ruby, dll)
  • HTML

Jadi.., untuk bisa bikin satu web utuh, anda harus memahami 4 jenis teknologi itu. *Eh, ini konteksnya menggunakan tool – tool yang open ya.., bukan pake tool2 enterprise ala Visual Studio, dkk itu.. Agak beda sepertinya, CMIIW.

Nah, dulu.., kalau bisa ke-empat hal ini sudah bagus. Tapi makin lama tuntutannya bertambah. Jadi seperti ini :

  • OS (biasanya Linux, karena biasanya Apache, Nginx, Tornado dkk itu jalannya emang untuk di *NIX platform)
  • Web Server
  • Database Server
  • Server Side Programming
  • HTML
  • CSS & JavaScript

Lalu berkembang lagi jadi begini :

  • OS (ini bisa install OS, konfigurasi OS + install (compile) software + konfigurasi lho ya..)
  • Web Server
  • Database Server
  • Server Side Programming + Framework (CodeIgniter/Django/Pylons, dll)
  • HTML
  • CSS & JavaScript + JavaScript Framework (JQuery/Mootools, dll)
  • API (Facebook/Twitter, dll)

T : Beuhh.. banyak aje om?? Segitu yang harus dikuasai baru bisa jadi web progremer?

J : Ho oh..

T : Berarti rate web-developer makin lama makin tinggi dong ya? Kan spec nya makin rame aja tuh.. Continue reading “Spesialisasi di Industri Web (Indonesia)”