YogYES.com ReDesign

Di tengah gegap gempita startup – startup yang sedang *beradu-pitching* di Singapore, dan hebohnya berita akuisisi Koprol dengan Yahoo, situs YogYES.com akhirnya meluncurkan desain baru situsnya, tepat pada Hari Kebangkitan Nasional kemarin. Silahkan kunjungi situsnya untuk lebih jelasnya.

Yang mau wisata ke Jogja, pasti lebih lengkap kalo sudah baca YogYES.com 😀  *duuhh.. bahasanya iklan banget yah.., padahal ini bukan iklan.. ha…ha.

Mungkin pemain – pemain *baru* di dunia startup tak begitu mengenal YogYES.com. Tapi, perlu dicatat, YogYES adalah bisnis nyata. Memang tanpa bumbu Venture Capital dan akuisisi. Karena memang tidak semua makanan harus berbumbu sama toh. 😉

Ok, jangan keburu bilang saya skeptis dengan gegap gempita di jagad startup Indonesia sekarang. Saya senang, sungguh. Ini kemajuan.. Yang mau saya bilang, tidaklah harus semua jalannya seperti itu. Bisnis dunia web itu masih mungkin terjadi dengan self funding.

Terkait : Yogyakarta Cocok untuk “Tourist” atau “Traveler” : http://cetak.kompas.com/read/2010/09/27/15502752/yogyakarta.cocok.untuk.tourist.atau.traveler

CATATAN: Tulisan ini dibuat bulan Juni 2010 lalu. Saat lagi rame – ramenya Echelon di Singapura. Tapi baru dipublish sekarang karena beberapa alasan 😉

YogYES.com – Tak Perlu Berwisata Modal Nekat di Jogja

YogYES.comIni kisah nyata saya dengan beberapa teman lama saya (teman SMP yang sudah tidak pernah bertemu selama 7 tahun).

Waktu itu malam hari, sekitar pukul 19.00 ada SMS dari Evan (temen lama ku itu), isinya “Ban.. , besok aku sampe di Jogja sama Lusi (temen lamaku satu lagi). Kami berangkat dari Bandung malem ini. Jemput ya.., eh iya aku nginep tempatmu ya..”

Kaget juga waktu bacanya. Soalnya kita sudah 7 tahun tidak pernah bertemu ataupun saling berkabar satu sama lain. Malah aku waktu itu belum ingat sama yang namanya Lusi.

Singkat cerita, mereka sudah di Jogja. Kemudian mereka minta ditemenin jalan – jalan ke tempat – tempat wisata di Jogja. Aku sendiri 4 tahun lebih kuliah di Jogja tidak tahu dimana saja tempat wisata di Jogja, selain yang standar semacam : Kaliurang, Keraton, Parangtritis, Candi Prambanan, Benteng Vredeburg, dkk. Akhirnya kelabakan sendiri, tanya – tanya temen sana – sini. Ditemani Fitri, temen SMP-ku yang juga kuliah di UGM, jadilah kami mengunjungi tempat – tempat wisata yang, jujur saya sendiri baru pertama kali mendatanginya. Jadi saya dan teman – teman lama dari Bandung itu sebenarnya sama – sama wisata.

Setelah mereka pulang ke Bandung, saya berpikir. Harusnya mereka bisa saya bawa ke tempat wisata yang lebih “berasa”. Yang enggak standar, dan berkesan. Tapi dimana aku bisa dapat informasinya.. Kepikiran sesaat untuk membuka Google. Dan.. “Arrrgghh……!!! Bukankah ada situs YogYES.com ??!! Saya tahu situs ini. Tetapi mengapa saya tidak melihatnya terlebih dahululu sebelum menemani mereka berwisata.. ”

YogYES punya kampanye yang namanya Tour de Djokja. Disini diulas puluhan tempat wisata yang ada di Jogja (kalau gak salah data ini pun diupdate dan bertambah terus. Dan ini dilengkapi dengan fitur teranyar dari mereka : Yogyakarta Map. Suatu fitur yang sangat luar biasa. Saya belum menemukan situs katalog wisata lainnya yang dilengkapi fitur peta interaktif seinformatif YogYES.

Jadi kalau anda punya rencana berwisata di Jogja, saya rasa dengan mengikuti petunjuk Tour de Djokja ini anda belum puas menikmati Jogja dalam waktu sebulan..

Dan lain kali kalau ada kerabat anda yang minta ditemani berwisata, sepertinya YogYES.com harus jadi panduan utama. Soalnya hal ini tidak mungkin dilakukan dengan mengikuti petunjuk si situs 17,5M (my-indonesia.info)..