Kemarin malam sekitar pukul 19.00, aku duduk – duduk di depan Pondokan KKN – UGM, daerah Kec. Pleret, Bantul (salah satu daerah merah jalur gempa Jogja). Waktu itu anginnya kencang sekali. Entah kenapa aku merasa hari itu aku harus pulang. Tapi kutahan. Bahkan hingga pukul 23.30, aku masih keluar pondokan, terbersit keinginan untuk pulang ke kos. Tapi keinginanku tambah, kuat. Sekitar 5 menit aku baru bisa mengambil keputusan untuk tidak jadi pulang.
Tibalah hari ini, pukul 11.00 aku putuskan untuk pergi ke kost untuk mengambil data KKN. Tapi entah kenapa aku merasa ini harus ditunda. Sekitar pukul 19.30, perasaan untuk pergi ke Jogja seperti kemaren semakin kuat, tapi kali ini benar – benar kuat. Akhirnya aku balik ke kost di Jogja.
Dan benarlah ternyata, sekitar 5 menit lalu terjadi gempa yang cukup besar dan lama. Kalo kuingat – ingat sepertinya ada lebih 15 detik. Aku langsung menelpon si Praz di pondokan KKN. Ternyata memang disana terasa sangat besar gempanya. Tetapi semua tidak apa – apa.
Jadi, rasanya tidak salah kalau feelingku kemaren begitu kuat.
Sedikit catatan, sewaktu aku menelpon si Praz, gempa masih berlangsung disini. Tetapi di Pleret sana sudah berhenti. Berarti jedanya cukup lama juga, sekitar 5 detik.
Hmmm…., gempa – gempa…
15 detik ??? lebih bos. Yang pasti lebih dari 1 menit kok.
lama boss… gempanya aja aku sampai bolak balik ngecekin rumah.. tanah juga masih berguncang-guncang kok…
ngapusi!!!! paling koe wae sing durung mangan….
heboh to,apolagi adeknyo anggi.langsung panik dak keruan hehe
@Yuda & FathirHamdi : Kayanya ho’oh ya.. 😀
@Yodi : Iyo Yod…, sing waras ngalah wae… ha..ha..ha
@Vito : Lho.., adiknyo Anggi disini yo?? Cewek po cowok?
Wah, bisa dijadikan alat gempa dong……… Yang sangat di perlukan untuk gempa adalah deteksi dini…..