Sebuah topik berubah menjadi seru dalam hitungan jam di HackerNews. Judul (aslinya) adalah “Single, female, non-tech founder with no team…and her first 1 million users”, di tautkan ke sebuah presentasi di Slideshare. Presentasinya dibuat sendiri oleh si cewek dalam topik ini, Deenav (aslinya berasal dari Serbia).
Terdengar keren gak sih? Cewek, sendirian, bukan orang teknologi, tanpa tim, berhasil membangun startupnya (Wanelo.com), hingga berhasil mendapatkan 1 juta pengguna. Wuihhh hebat banget ya.. *menjuraaa*
Para pengunjung HackerNews yang skeptis pun akhirnya mencari tahu. Dan belakangan diketahui ternyata Deenav ternyata memiliki “co-founder” atau “tim”, yang bernama Sarvjeet Ahuja. Pria yang berdomisili di India inilah yang membangun Wanelo.com pertama kali, sendirian, dengan teknologi Java (Struts, Hibernate) dan MySQL. Dan dia pun menjadi CTO di Wanelo.
Bohong?
Lalu kenapa Deenav berbohong? Errr.., secara teknis Deenav gak berbohong juga sih. Akhirnya Sarvjeet dan Deenav sama-sama memberikan konfirmasi di HackerNews.
Jadi memang benar Sarvjeet yang pertama kali membangun website Wanelo, sendirian. Tapi waktu itu Sarvjeet hanya mengerjakannya sebagai proyek berbayar. Kaya freelance aja gitu. Dia dibayar sama Deenav untuk membangun Wanelo ini.
Setelah beberapa waktu Deenav baru mengajak Sarvjeet menjadi bagian tim dari Wanelo, sebagai CTO dan co-founder. Tapi ini gak lama, akhirnya mereka merasa tidak cocok. Sarvjeet keluar dari Wanelo. Setelah keluar dari Wanelo inilah Deenav sendirian mencari investor.
Jadi bener juga sih, waktu dia mencari investor itu, dia sudah gak punya CTO lagi, dan gak punya tim. Ya memang, secara teknis Deenav tidak bisa dibilang gak punya tim juga sih. Cuma karena kerjaan teknis Deenav ini dilakukan secara outsource ke Sarjveet di India, menurut para investor itu bukan tim. Itu cuma outsource aja. Jadi definisi tim menurut investor inilah yang disebutkan Deenav dalam presentasinya.
Di Indonesia
Nah, tidak jarang juga saya menemukan cerita yang berbeda tentang startup/web-business di Indonesia. Apa yang tertulis di media, dan apa yang saya dapatkan dari lingkaran dalam, atau bahkan pendirinya sendiri, bisa berbeda jauh. Ya sama juga, mereka gak bisa dibilang bohong juga, cuma cara penyampaiannya aja yang “pinter”.
Intinya, apa yang kita baca di media bisa “berbeda” dengan kenyataannya. Apalagi di startup, sekarang banyak sekali startup yang “diajarkan” untuk membuat konten PR yang keren, bikin story yang menjual. Dibelok-belokin dikitlah biar menarik diulas. 😛
Ya, ini memang terjadi di semua hal sih. Di kelas perusahaan multinasional, pabrik, konsultan, BUMN apalagi di politik. Bedanya mereka pakai konsultan PR, dan levelnya sudah berbeda.
Jadi, apa cerita startupmu yang sebenarnya?
Link aslinya di HackerNews : https://news.ycombinator.com/item?id=7458076
Judulnya sudah berganti jadi “Wanelo: The First Million Users”
horor bro ceritanya 😉
pantes bisa cepet dapat user, mau brosing aja disuruh login.. :))))
pinter sih cara “dapetin user”-nya.. 😀
Hiiii… 😀
wanelo? mari kita bikin versi lokalnya: wanepiro 😀
kurang satu contoh om okto. Salah satu kampus swasta di jogja.. hahaha