“Kita tuh jangan mau dikuasai asing. Cobalah belanja pake Tokopedia, Kaskus, Bukalapak. Social medianya pakai Sebangsa atau Mindtalk. Sudah offline dikuasai asing, masa online juga.”
Tapi ditulis di Facebook, pake henpon produk Korea yang diproduksi di China, lalu disebar via Twitter, Path dan Whatsapp. Kalaupun yang nulis beneran belanja di “e-commerce” lokal tadi, kemungkinan yang dibeli juga: pakaian impor dari Thailand, gadget overprice merek Amerika, lipstik cantik merek Eropa, tas overprice dari Perancis, dll.
Jadi, kita itu sering gak cuma “aneh” di offline, tapi di online juga sama aja sih.
Rikues: fitur komen ini tolong diganti pakai produk lokal atau non lokal yang lebih manusiawi. Jambu tenan dab, sesuai keycode yang aku dapat untuk menulis komen ini :D.
Males Ton. Aku fokus nulis aja. Hahahaha..