Sudah beberapa tahun blog ini di host di sebuah layanan WordPress host bernama Cloudways dengan underlying cloudnya Digital Ocean. Relatif murah biaya per bulannya sebenarnya (saya ambil yang paling murah). Kapasitas storagenya 30GB (termasuk sistem operasinya). Tidak ada batasan berapa WordPress blog yang bisa di-host. Ya.., selama kapasitas disknya cukup aja. Kalau prosesor, RAM, gak terlalu berpengaruh, karena ujung2nya di-cache via Cloudflare anyway.. 😀
Nah, belakangan biaya layanan hostnya naik menjadi sekitar 2x lipat per bulan. Sementara saya sudah tidak aktif lagi juga nge-blog. Apalagi dulu ada project lain yang bisa menutupi biaya host ini. Jatuhnya host blog ini (dan blog satu lagi) gratis. Sayangnya project itu sudah mati suri sekarang.
Saya sempat mencari beberapa alternatif host lain yang lebih “cost efficient”. Ada beberapa opsi yang jauh lebih murah, bahkan bisa sampai 1/4 nya. Tapi kepentok di 2 hal: kapasitas disk yang sangat terbatas, atau harus komitmen bayar di depan untuk 4 tahun.
Lightsail dari Amazon Web Service
Tahun lalu saya sempat bermain-main dengan Amazon Web Service, simply cuma karena pengen tahu aja seperti apa sekarang layanannya. Cukup surprise karena terakhir saya pakai AWS Console secara intense di sekitar tahun 2010-2012. Jauh banget berbeda. Banyak layanan yang saya totally tidak familiar.
Singkat cerita saya akhirnya mencoba layanan Lightsail. Pada dasarnya ini adalah VPS dengan Bitnami pre-installed. Kebetulan jaman dahulu kala (di jaman blog ini baru berdiri -sekitar 20 tahun lalu), XAMPP adalah paket software yang paling populer, belakangan Bitnami menjadi pengganti. Tidak hanya menjadi paket software, Bitnami menjadi image untuk sebuah instance server.
Dengan Lightsail pada dasarnya kita bisa langsung launch sebuah aplikasi web (WordPress, Drupal, Joomla, Django, etc) ataupun basic server requirement (LAMPP, NodeJS, etc).
[Update] Akhirnya saya pindah lagi blog ini ke server lokal. Karena Lightsail gak support multiple app & domain dalam 1 server.