Hampir semua blog tentang web di luar negri sejak kemarin memberitakan satu lagi layanan dari Google. Layanan ini bernama Google App Engine. Layanan ini terdiri : GFS – Google FileSystem untuk storage (penyimpanan), dan BigTable untuk database. (Layanan serupa dengan yang diberikan oleh Amazon Web Services *baca di bawah)
Google App Engine ini menyediakan layanan untuk storage (penyimpanan) dan database. Jadi anda bisa menghost data untuk aplikasi web anda (misal : gambar) disini, dan menggunakan database dari layanan ini juga. Dengan begitu anda tidak perlu khawatir akan borosnya pemakaian resource hosting anda karena aplikasi web anda. Karena seringkali hosting menyediakan bandwith unlimited, space sampe ukuran giga – gigaan, unlimited add on domain, dst, tetapi sangat ketat untuk pemakaian resource server.
TechCrunch telah membuat contoh aplikasi sederhana yang dibuat dengan Google App Engine ini, bisa dikunjungi di http://appengine.crunchbase.com/
Salah satu kelebihan *yang sangat penting* dari Google App Engine ini adalah layanan ini disediakan secara gratis. Walaupun tidak gratis untuk penggunaan tak terbatas (unlimited). Layanan ini gratis selama penggunaan quota space anda dibawah 500MB, 200 million megacycles/day dari CPU (prosesor), dan 10GB dari total bandwith. Lebih dari ini akan dikenakan biaya yang menurut Google “cukup kompetitif”.
Sebagai perkiraan, menurut Google dengan batasan layanan di atas, sudah cukup untuk sebuah website dengan 5 juta pageviews sebulan. Wow.. saya rasa itu sudah cukup untuk sebagian besar developer web aplikasi di Indonesia. *karena sepertinya di Indonesia yang punya trafik lebih besar dari itu hanya portal berita atau forum, tidak untuk web application (aplikasi web), CMIIW deh.
Fitur lainnya adalah, jika aplikasi web anda membutuhkan autentifikasi user, anda bisa memanfaatkan Account Google sebagai autentifikasi user. Selain itu layanan ini juga terintegrasi dengan berbagai layanan lainnya dari Google.
Tetapi ini bukan berarti tanpa kekurangan. Dengan Google App Engine, anda bisa mendapatkan seluruh layanan dalam satu paket, atau tidak sama sekali. Artinya, dengan layanan ini anda bisa mendapatkan seluruh paket itu secara keseluruhan, tetapi tidak bisa memanfaatkannya satu – satu. Jika anda membuat aplikasi dengan database BigTable, maka anda membutuhkan Framework API Python dari Google App Engine, dan penyimpanan dengan GFS. Berbeda dengan AWS yang bisa digunakan masing – masing secara terpisah.
Selain itu, sementara ini Framework yang disupport hanyalah Python (bahasa program yang digunakan di sebagian besar web Google). Walaupun Google sendiri berjanji, untuk ke depannya akan lebih banyak lagi bahasa program yang disupport. (saya harap sih PHP berikutnya :D).
Sebelum ini sudah ada produk serupa, salah satu yang paling terkenal adalah layanan dari Amazon, yaitu Amazon Web Services (AWS). AWS ini terdiri dari tiga produk terpisah : S3 (storage / penyimpanan data), EC2 (virtual server), dan SimpleDB (database). Dan ini merupakan layanan berbayar.
Dengan menggunakan fasilitas dari AWS ini, anda membayar untuk masing – masing layanan sesuai dengan resource yang digunakan.
Link terkait :
wah layak di coba neh
klo udah support php mungkin orang-orang pada beralih ke sana ya. sama seperti beralihnya kita ke google.com/app. hehehe
salam kenal, mas 🙂
Itulah, knapa kok tidak PHP, malah Python duluan.
BTW, ada beberapa keterbatasan dari appengine. bisa dibaca di sini: http://42topics.com/blog/2008/04/using-appengine-with-django-why-it-is-pretty-much-unusable/
BTW, saya ngiri dengan bahasamu yang renyah 😀
@ayahshiva : saya tunggu kabarnya
@acha : salam kenal juga 🙂
@Toni : Aloo om.. Lama tak kedengeran di milis :D. Renyah? Oh.. itu karena digoreng pake minyak goreng bekas.. ha..ha..
Artikel bagus nih … thanks
makasih infonya…… buat tugasku nich….
thx for info-nya…berguna banget mas…