Saya pertama membuat situs kelas 3 SMA, sekitar 5 tahun lalu. Dan itu adalah situs SMA saya. Situs ini dikembangkan ulang dan saya urus hingga saya masuk bangku kuliah. Kemudian di bangku kuliah saya melanjutkan meneruskan hobi ini. Saya mulai menggarap dan menangani beberapa situs komunitas. Tetapi, hampir semuanya berujung pada satu hal : GAGAL !
Biasanya di awal kepengurusan baru, atau saat berdirinya komunitas atau organisasi baru, kalimat sederhana seperti ini sering keluar :
“Eh, organisasi kita dibikin situsnya dong. Sekarang kan jamannya internet gitu looh… “
“Situs yang lama diganti aja ya.. Habis jelek gitu. Sekalian ganti suasana dengan pengurus baru”
“Udah ada Friendsternya belum? Dibikin dong..” *masih ngetrend juga nih kayaknya..
dst..
Dalam waktu singkat, tak jarang ada saja anggota yang merealisasikan permintaan ini. Hosting biasanya gratisan, domain cari gratisan juga, redirect pun tak apa – apa, pokoknya jangan keliatan dihosting dalam sub directory *jaman dulu*. Kalo sekarang tak jarang komunitas atau organisasi berani mengeluarkan uang untuk beli hosting dan domain. Secara.., sekarang kan domain sama hosting semakin murah.
Dalam waktu kurang lebih seminggu, situs pun jadi. Betapa tidak, jaman saya SMA dulu, saya coding satu – satu HTML nya (tanpa CSS, waktu itu belum kenal), sekarang tool gratis banyak tersedia. Bermodalkan WordPress, Joomla, PHP-Nuke, Mambo, Drupal, dll + buku panduan seharga 20 ribuan dari ElexMedia / PDF gratis dari IlmuKomputer.com, situs ini sudah bisa jadi.
*komunitas / organisasi* selanjutnya saya singkat KOGAN – capek nulisnya.. ๐
Berjalankah website ini? Ya.., di bulan pertama banyak yang mengakses situs ini. Terutama anggota KOGAN itu sendiri. Setelah 3 bulan, semakin sepi, karena si admin atau orang yang diserahi tugas itu mulai malas mengupdate. Sementara yang lain pun tidak turut memberikan sumbang artikel atau apapun.
Semakin lama, situs ini pun tidak diupdate lagi. Selain si admin yang makin sibuk dengan urusan lain, dan tidak ada yang ikut partisipasi mengisi, kepengurusan juga sudah mau ganti. “Ahh.. nanti urusan pengurus baru aja itu”, biasanya itu dalihnya. Akhirnya di kepengurusan baru pun, situs lama dihapus tanpa sisa sama sekali, dan dibuat lagi situs baru. Dan kejadian ini berulang.
Akhirnya apa yang didapat? Continue reading “10 Penyakit Pengelolan Situs Organisasi / Komunitas”