Web Hosting Luar Negri vs Web Hosting Lokal

Hosting Luar Negri

Jadi tiba-tiba satu blog lain yang saya manage kena suspend. Gak ada email gak ada notifikasi. Tiba-tiba saya mau post tulisan keluar pesan account di-suspend. Ini hosting luar negri. Inisial nya H.

Coba login ke portal billing, tidak bisa lagi. Coba submit ticket untuk nanya/complaint, gak bisa login juga. Aneh. Akhirnya masuk ke fitur chat support. Entah kenapa di sini bisa login.

Ternyata kata supportnya, harusnya ada email yang masuk. Akhirnya dia proses di sana agar dikirim ulang. Barulah saya terima emailnya.

Kata emailnya, account saya harus diverifikasi terlebih dahulu. Minta kirim scan ID resmi. Langsung saya kirim. Malamnya saya cek email dapat reply, dia bilang sepertinya waktu register saya via VPN / Data Center lain. Peraturan mereka gak boleh registrasi kalau via VPN / Data Center lain. Betul memang, waktu mendaftar saya sedang menggunakan proxy yang berada di luar negri. Ini karena tuntutan pekerjaan.

Anehnya, waktu registrasi, pembayaran via PayPal, dll tidak ada masalah. Kalau emang gak boleh ya kenapa gak dari awal aja sih ditolak. Ini webnya udah jalan hampir semingguan, tiba-tiba di-suspend. Dan sebelnya, data di hosting itu tidak bisa saya backup lagi. Dikonfirmasi dari team supportnya. Continue reading “Web Hosting Luar Negri vs Web Hosting Lokal”

LibreOffice Online dan Tantangan Produk OpenSource di Desktop

Setelah hampir setahun lebih menggunakan Microsoft Office 365 dalam pekerjaan sehari-hari saya cukup gembira mendengar ada alternatif open source untuk produk sejenis. Iya, memang belum rilis sih. LibreOffice akhir tahun ini akan tersedia versi online nya. Detailnya bisa dibaca disini. Seperti halnya produk opensource lainnya, saya sering bingung siapa client enterprise yang ditarget mereka untuk … Continue reading LibreOffice Online dan Tantangan Produk OpenSource di Desktop

[Update] Bagaimana Prosedur Penutupan Situs di Indonesia ?

Di negara yang sangat liberal seperti Amerika Serikat (AS) pun, masih ada payung hukum yang bisa menjadi landasan penutupan sebuah situs. Entah karena kasus kriminal, masalah hak cipta, isinya yang menyebarkan kebencian, dll. Padahal AS terkenal sangat menjaga kebebasan berpendapat. Lalu bagaimana di Indonesia?

Sejak sekitar pilpres kemarin, banyak sekali muncul media-media online yang isinya sarat dengan provokasi isu SARA. Ada yang agak halus, tapi tak sedikit yang terang-terangan. Ada yang terang-terangan mendukung kelompok atau profil tertentu, ada juga yang “pura-pura” netral tetapi menjatuhkan kelompok atau figur yang lain.

Tifatul Sembiring, menkominfo kala itu, banyak di-mention di Twitter. Banyak yang mempertanyakan mengapa kalau urusan menutup situs yang digolongkan pornografi cepat sekali, sementara untuk situs-situs fitnah tadi tidak ada tindakan? Jawaban beliau kalau saya ringkas kurang lebih “Nah, dulu saya blokir situs dicela, sekarang malah minta saya blokir situs. Hehe.” Saya lupa kalimat persisnya, coba cek saja di akun Twitter beliau. Continue reading “[Update] Bagaimana Prosedur Penutupan Situs di Indonesia ?”

Masuk dalam Daftar Startup yang Diunggulkan di Asia, E-Commerce Asal Jakarta Barat Ini Memilih Pivot

Awalnya tim kecil ini mendirikan bisnis e-commerce mereka bermodalkan semangat membabi buta dan modal seadanya. Berjalan beberapa bulan. Pertumbuhannya ada, tetapi tidak masif. Belakangan mereka mulai membuka diri. Sampai akhirnya sebuah media teknologi besar memasukkan mereka dalam daftar startup yang diunggulkan di Asia.

Di momen ini, banyak sekali pihak yang menghubungi mereka menawarkan kerjasama ataupun investasi. Belum ada yang jadi kenyataan sih. Namun beberapa masih tetap terus menjalin komunikasi dengan mereka.

Belakangan, startup yang bermarkas di kawasan Jakarta Barat ini memilih untuk pivot. Masih sama-sama e-commerce, dan masih beranggotakan tim yang sama. Mereka memilih fokus menjalankan Zataru.com, ecommerce yang fokus menjual produk kecantikan (saat ini masih didominasi produk parfum), walaupun ketiga pendirinya adalah pria tulen. Mengapa ?

Continue reading “Masuk dalam Daftar Startup yang Diunggulkan di Asia, E-Commerce Asal Jakarta Barat Ini Memilih Pivot”

Jurnalis Media Teknologi

Saya membaca sebuah tulisan tentang teknologi digital di salah satu media sangat terkemuka di Indonesia. Penulisnya seorang jurnalis wanita. Betul, jurnalis, bukan sekadar blogger. Saya penasaran dengan tulisan-tulisannya yang lain. Googling namanya. Hasil pencarian pertama yang keluar adalah tulisan terakhir di blognya. Isinya tentang bagaimana malam itu dia sedang bosan sekali. Lalu mengajak seorang pria … Continue reading Jurnalis Media Teknologi

Kita Juga Menikmati Hasil Korupsi Pajak Loh

Malam itu Bulha dan Haran hanya tinggal berdua di salah satu pojok Hard Rock Cafe. Teman-teman mereka yang lain sudah pulang duluan. “Faktor U” kalau kata orang-orang. Sementara Bulha dan Haran masih menunggu penampilan band di cafe ini sekali lagi.

Seperti biasa, bulan Maret adalah bulan pelaporan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan). Sambil menunggu band kembali naik panggung, kedua warga Jakarta “kelas menengah ngehe” ini berbincang soal Pajak Penghasilan.

Bulha (B), Haran (H)

B: Lo udah kirim SPT bro?

H: Udah lah. Via online aja. Sekarang gampang kok. Lo udah?

B: Ah.., kalo gue sih gak mau laporin. Gak sudi gue. Gak rela gue gaji gue dipotong pajak. Toh ujung-ujungnya dikorupsi juga sama orang pajak.

H: Loh? Lo mau lapor ato enggak, ya tetep aja gaji lo udah dipotong.

B: Hah?? Kok bisa udah dipotong duluan? Ya gak bisa gitu dong Ran.

(Iya, ini yang sering orang salah kaprah. Dikira kalau habis laporin SPT, baru duitnya dipotong)

H: Yee.. Kan lo kerja di perusahaan nih. Tiap bulan gaji lo kan dipotong pajak penghasilan, dengan hitungan asumsi tahunan. Potongan PPh ini disetorin ke Dirjen Pajak oleh perusahaan atas nama lo. Perusahaan yang bantuin lo setorin pajak. Nah buktinya apa? Itu, lembar Bukti Potong Pajak. Form A apalah itu namanya. Itu yang dilaporin di SPT. Gitu loh Bul..

B: Ooo.. iya juga ya. Ahh.. tapi tetep aja gue benci sama mereka. Duit gue dipotong tiap bulan. Eh dikorupsi juga ujung-ujungnya. Kita-kita ini yang kerja mati-matian, mereka yang nikmatin. Ngehe lah.

H: Eh jangan salah. Bisa jadi, kita juga nikmatin hasil korupsi Bul.

B: Ya kagaklah.. Gue kan gak kerja di Pajak. Begimane caranye gue bisa ngorupsi duit pajak?

H: Emang lo pikir mereka korupsinya dengan ngambil duit orang-orang yang disetorin ke pajak?

Continue reading “Kita Juga Menikmati Hasil Korupsi Pajak Loh”

Jokowi Koruptor dan Prabowo Antek Asing

“Nabok Nyilih Tangan” ini istilah dalam bahasa Jawa, tapi sepertinya sudah umum diketahui masyarakat secara nasional. Belakangan (atau mungkin dari dulu kali ya), ini sering sekali dilakukan media-media online. Kalau kita ambil contoh kasus sewaktu Pilpres 2014 kemarin, media-media online itu tidak jarang memberikan judul sensasional dengan isi yang sebenarnya tidak sesuai substansi judulnya. Ilustrasinya … Continue reading Jokowi Koruptor dan Prabowo Antek Asing

#1 Non-Profit E-commerce Consulting in Indonesia

E-Commerce betul-betul sangat seksi di Indonesia beberapa tahun terakhir ini. Dari mulai level perorangan sampai grup-grup konglomerat lokal pun ikut berkecimpung ke ranah ini. Djarum dengan BliBli.com dan Kaskus-nya, Lippo Group dengan MatahariMall.com nya, XL dengan Elevenia.co.id, Telkom dengan Blanja.com, EMTEK (Group Holding SCTV dan Nexmedia) dengan BukaLapak.com-nya, dll. Untuk kelas konglomerat, tentu mereka tidak … Continue reading #1 Non-Profit E-commerce Consulting in Indonesia

Mengapa Tampilan Aplikasi Website untuk Enterprise Jelek?

Mungkin anda familiar dengan beberapa aplikasi website yang dibuat untuk enterprise (red: big corporate). Biasanya tampilannya jelek. Seperti dibuat jaman Geocities.com masih beredar. Padahal mungkin aplikasi tersebut dibuat tahun 2014. Cukup aneh ya? Di saat banyak sekali desainer web yang bisa membuat tampilan yang indah dengan tanpa menghilangkan aspek kemudahan penggunaannya, ternyata desain norak bin … Continue reading Mengapa Tampilan Aplikasi Website untuk Enterprise Jelek?