Mungkin anda familiar dengan beberapa aplikasi website yang dibuat untuk enterprise (red: big corporate). Biasanya tampilannya jelek. Seperti dibuat jaman Geocities.com masih beredar. Padahal mungkin aplikasi tersebut dibuat tahun 2014. Cukup aneh ya? Di saat banyak sekali desainer web yang bisa membuat tampilan yang indah dengan tanpa menghilangkan aspek kemudahan penggunaannya, ternyata desain norak bin cupu masih saja digunakan. Dan dibayar mahal pulak. Kalah sama startup-startup yang baru seumur jagung.
Sebelum saya masuk ke dunia enterprise, saya juga heran. Tetapi setelah berada di dalamnya saya mengerti. Pada dasarnya banyak pertimbangan sebuah perusahaan enterprise untuk membeli software atau aplikasi website. Dan desain, bukan jadi prioritas utama. Hal – hal seperti berikut lebih jadi pertimbangan:
- Siapa vendor / pihak yang mengembangkan aplikasi tersebut? Siapa saja client nya selama ini? Secara legal status perusahaannya bagaimana?
- Support nya bagaimana? Apakah bersedia “fleksibel”, atau justru kaku? SLA (Service Level Agreement) nya bagaimana? On Site support tersedia?
- Fitur-fiturnya apa saja? Apakah bisa diintegrasikan dengan sistem yang sudah digunakan saat ini oleh perusahaan?
- Single Sign On dengan Active Directory
- Centralize Administration
- Fitur Delegation (Jika ada yang cuti, akun-nya bisa didelegasikan sementara)
- Integrasi ke database internal perusahaan
- Security. Apakah sudah teruji? Sudah pernah disertifikasi? Memenuhi standar OWASP kah?
- Sistem maintenance nya bagaimana? Auto-update? By subscription? Manual visit?
- Sistem backupnya bagaimana? Secepat apa bisa di-restore jika dibutuhkan? Up Time nya bagaimana?
- Semudah apa memindahkannya dari satu server ke server lain? Kalau di-cloud gimana?
- Bisa trial? PoC (Proof of Concept) bisa dilakukan?
- Fitur reporting nya bagaimana? Bisakah melihat report siapa saja employee yang rajin akses, chart komparasi trend kenaikan penggunaannya dalam beberapa periode, atau report-report data lainnya di dalam aplikasi website ini?
- dll…
- Berapa biayanya? (dan seringkali jadi faktor penentu tunggal)
Jika aplikasi website untuk enterprise memenuhi prasyarat di atas, tetapi desainnya jelek, masih sangat mungkin digunakan oleh client enterprise. Sebaliknya, jika desain tampilan website nya bagus sekali, tetapi prasyarat di atas banyak yang tidak lengkap, 90% kemungkinannya bakal ditolak. Silahkan cari target market lain (mungkin UKM, atau middle class company, atau startup).
*Yang dimaksud di sini tentunya aplikasi website untuk internal perusahaan ya. Bukan aplikasi website untuk digital marketing, atau corporate site standar.
*Akibat barusan baca ini.
Dan satu lagi, Bisa jalan normal dan cepat di IE-8.
Inget kejadian awal tahun ini dimana suruh submit proposal utk project big cargo corporate. Saya bikin seindah, seminimalis, sengetren dan se se lainnya, dan pada akhirnya ditolak dengan alasan “mas backgroundnya bukan industri ya? desainnya kurang oke nih”