Entah karena situs Depkominfo sempat kemasukan gambar orang ganteng sedunia, atau memang sudah ada rencana dari sebelumnya, kini Depkominfo melelang pengelolaan potalnya. Nilai proyek ini besarnya Rp. 336.000.000,-, dengan sumber pembiayaan DIPA Pusat Data Tahun Anggaran 2008.
Itu untuk berapa tahun ya? Pengelolaan website itu kan berkala, maksudnya bukan sekali tendang terus gol.., tapi kaya marathon, namun tanpa garis finish.
Kalau dengan asumsi biaya maintenance nya adalah RP 5jt/bulan. Berarti pengelolaan ini adalah untuk jangka waktu sekitar 5 tahun 7 bulan. Wow.., ketika proyek ini belum selesai, sudah ganti mentri tuh kayaknya. 😀
Tapi saya rasa ini langkah yang bagus dari Depkominfo, ketimbang diserahkan ke tim yang mungkin kurang tepat mengurusi hal ini (sehingga foto orang ganteng itu bisa masuk), mending diserahkan ke lembaga swasta tetapi yang berkompeten.
*lirik Pak Nukman.., Virtual Consulting ikutan gak ya? 😉
Sumber berita ada di IndoCommit.com *update, tadi salah linknya*
annes
1 April 2008 — 16:55
emang photo apa to,apa mengenai pornografi,jadi situs depkominfo mau di hack…
Yuda
1 April 2008 — 16:57
sek..sek.. ini jangan-jangan april mop. Kok linknya malah ngarah kesana sih :-w
Okto Silaban
1 April 2008 — 17:24
@annes : bukan kok. cuma foto pakart no 1 di Indonesia saja.
@yuda : dah update linknya, tadi salah memang.. thanx koreksinya 🙂
gadjah.net
1 April 2008 — 18:09
Yakin pak itu orang ganteng?
Bukannya itu penari perut yang baru transplantasi berkumis 😀
uwiuw
1 April 2008 — 21:04
hmm kayaknya bakal seru nih…semoga tendernya transparan…dan budget tsb cuma buat setaun aja…dans emoga ngak ada perang defacer antar negara biar ngak perlu stand by ngurus server 24/7
gagahput3ra
1 April 2008 — 22:23
Wow…bisa juga Depkominfo responsif 🙂 kirain cuma bisa membiarkan websitenya disusupi maling seharian aja 😆
Yang jelas, kalo udah dilelang ke tim security yang bagus, akan semakin banyak orang yang tertantang untuk nembus website itu. Hukum alam dunia internet kan 😉
Remo Harsono
2 April 2008 — 00:38
Buseedd dah…kena musibah pun bisa jadi “proyek” ck ck ck…bener2 republik aneh
Bukannya cukup hire security expert (yang tentunya bukan orang ganteng)
Yuda
2 April 2008 — 07:34
sudah menuju tkp, lumayan tambah situs buat nyari proyek :p. thx
abah oryza
2 April 2008 — 21:18
artinya si kumis udah mulai nggak penting bagi depkominfo *nah sejak kapan depkominfo lirik si kumis?* yah sejak sikumis nampang diteve mulu …
Aday
2 April 2008 — 22:36
gambar fotone sopo ok???
Kayaknya sih bau2 narsis deh ini…
sambalewa
3 April 2008 — 09:58
Emang bener, orang ganteng sekarang lagi tebar pesona. setelah nongol di banyak media televisi eh tau-tau sering nongol di websitenya depkominfo. serakah banget si dia.
Okto Silaban
3 April 2008 — 10:24
@aday : ???
jack
4 August 2008 — 11:46
Nilai kontrak 336jt bukan nilai yang kecil lho…. apalagi buat bikin websitenya cuma pake CMS WordPress. Banyak sekali website pemerintah memanfaatkan aplikasi CMS open source yang notabene gratis, tapi kok nilai kontrak pekerjaannya sebesar itu. Sementara tidak satupun yang mau mendonasikan pengembangan open source, bisanya cuma make doang… ngga tau diri.
Beberapa website yang dikembangkan pake CMS open source, setahu saya adalah:
– bappenas.go.id (Postnuke)
– pandi.or.id (WordPress)
– depkominfo.go.id (Joomla / selanjutnya WordPress)
– indonesia.go.id
ya… masih banyak lagi yang lainnya
kus
8 September 2008 — 14:04
Kali dibagi-bagi duitnya om, bukan buat situs doang. Buat beli kompi 5=25jt, bayar petugas maintenance 2x2jtx12bl=48jt, bayar listrik 1jtx12=12jt, uang makan kalo ada 20rbx25harix12bln=berapa dong, bayar konsultan=40jt, webmaster=5jt, bayar ke ISP 40jtx12bl=480jt, belom lagi kalo mo beli server sendiri=2miliar. Wah bisa nombok tuh yang dapet proyek haha. Tapi biasanya setau gua, proyektor, maksudnya yang dapet proyek tuh pada berani aja. Maksudnya biar ngerugi dulu asal ke depannya dapet portfolio atau referensi gitu. Ini gua bicara soalnya gua pernah ikutan nimbrung lelangan pemerintahan ya. Jadi gak asal ngecap. Kita itu gampang ngejudge nilai kontrak tanpa ngeliat detail rincian anggarannya. Grow up man.
Okto Silaban
9 September 2008 — 20:38
336jt itu bukannya buat pengelolaan aja om? Kan di beritanya disebutkan gitu..
Tapi emang sih, banyak developer yang pasang harga selangit untuk develop web instansi pemerintah, padahal pake CMS open source default (kustomisasinya hampir tidak ada).
Okto Silaban
9 September 2008 — 20:56
Ahh… anda salah persepsi bung.
Dalam tulisan saya jelas, 336juta untuk PENGELOLAAN WEBSITE. Jadi bukan untuk bikin situs, beli komputer, bayar listrik, dll.
Ketika suatu perusahaan menerima kontrak pengelolaan website (web maintenance), maka tentunya perusahaan itu sudah punya komputer, listrik, pegawai, uang makan, programmer, dll..
Kalau tiap client kontrak dengan perusahaan itu anggarannya termasuk buat beli komputer, makan pegawai, dll.. Berarti kalo perusahaan itu punya 5 client, karyawannya dapet gaji 5x lipat, makan 5x lipat, dst.. Wuaah.. mau deh kerja di perusahaan kaya gitu.
Pengandaian saya untuk biaya Web Maintenance (Pengelolaan Website) itu bukan asal sebut. Saya pernah bekerja di bidang itu.
Web Maintenance lingkupnya meliputi : update konten, feedback dari pengunjung, menjaga dari keisengan cracker, manage isi, memperbaharui desain, dan kadang penambahan fitur (biasanya biaya tersendiri).
Ya, saya memang belum se-dewasa anda.. 😉
preaxz
11 December 2008 — 08:13
Trus? siapa nih yang dapet kuenya?
Okto Silaban
13 December 2008 — 02:19
Gak tau tuh.., gak ada kabar kelanjutannya.
instaforex
9 December 2010 — 10:47
gimana caranya yah biar bisa menang tender?