[Update] Portal Iklan yang “Mungkin” Ada Beritanya

14 thoughts on “[Update] Portal Iklan yang “Mungkin” Ada Beritanya”

  1. iya, walaupun terkesan ramai iklan tapi berita2 yg di tampilkan sya rasa cukup akurat dan terpercaya .. karena kalau ga ada beritanya atau cuma iklan aja
    mana mungkin pemasang iklan percaya dan pasang di web tersebut ..
    cmiiw

  2. Hi Okto Silaban,

    Terima kasih atas review-nya. Merupakan suatu kehormatan menjadi perhatian blogger.

    Tanpa bisa membela diri: ya, iklannya terlalu banyak, bulan laris kata orang dagang. Tetapi memang menyedihkan, butuh penghasilan sementara imbasnya pada kenyamanan user yang berkurang.

    Inginnya memang hanya menampilkan iklan text seperti Google, tapi tentu tidak cukup untuk bayar gaji 80 karyawan lebih. Segala saran, kami terima dan menjadi pertimbangan kami. Jangan ragu untuk selalu menghubungi kami: support[at]kapanlagi[dot]net. Kalau bukan sekarang, KapanLagi? 🙂

    Salam,

    Tim KapanLagi.com

  3. secara keseluruhan kalau web detik ane liat kaya web yang di pasang adsense atau ngejar setoran dengan kata lain’a sehingga informasi yang ditampilkan kurang menarik

  4. Hai.. Ternyata sampai ke Tim KapanLagi tulisan ini.. 😛

    Ha..ha.., ya saya mengerti sulitnya mengejar target sales. Paling riil dapetin revenue memang dari banner ads. Tapi saya yakin KapanLagi bisa mendapatkan model revenue lain yang setidaknya tidak mengganggu mata pengunjung websitenya.

  5. hahahaha…

    mas okto, didengerin ama kapanlagi 🙂
    seru jugaa tu mas………

    kapanlagi, kok banyak to 80 karyawan,bikin apa aja?

  6. Menurut saya situs yang memasang iklan banyak itu tidak salah tidak juga benar karena mereka memang bertujuan menghasilkan uang sebanyak mungkin. Namun konsumen atau pengunjung situs itu yang masih “tidak apa-apa” (atau mungkin terpaksa karena tidak ada situs alternatif lain yang memiliki kualitas selevel dengan situs itu) dengan iklan yang terlalu banyak itu. Sikap “tidak apa-apa” inilah yang membuat kualitas situs itu menurun karena terlalu banyak iklan. Kalau pengunjung situs itu menurun drastis sudah pasti pemilik situs menganalisa apa penyebabnya dan memperbaiki kesalahan tersebut (dalam kasus ini mengurangi iklan). Jadi untuk memperbaiki kualitas situs itu ya harus dimulai dari diri kita sendiri sebagai sang pengunjung situs, bila merasa iklan itu terlalu banyak kita stop mengunjungi situs itu dan hukum alam akan bekerja dengan sendirinya. Jangan “tidak apa-apa”, hal inilah yang membedakan antara negara maju dengan negara berkembang. Mereka berpegang teguh pada prinsip meskipun keras bukan berpegang pada “tidak apa-apa”. Majulah Indonesia.

  7. Saya mau pamer dikit 🙂 Dulu start-up saya infokost.net (sekarang infokost.id) isinya melulu iklan, alias iklannya adalah contentnya (hampir semua informasi kost yg ada di infokost dibayar oleh pemilik kost, jadi seperi pemasangan iklan, dan informasi itulah yang menjadi content utama infokost).
    Okto apa kabar?

  8. Kalau situsnya direktori listing ya pasti iklan semua lah isinya. Haha.

    Baik, Mas. Gimana premhouse.com nya? Sudah gede nih kayaknya.

Leave a Reply to Okto Silaban Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *